Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pemprov Ambil Alih Parkir TIM, Pengunjung Hanya Perlu Sekali Bayar

Kompas.com - 04/05/2016, 15:04 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung Taman Ismail Marzuki (TIM) mengaku senang dengan langkah Pemprov DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan parkir dari tangan PT Putraja Parking.

Setelah parkir dikelola Pemprov DKI, pengunjung hanya perlu satu kali membayar.

"Lumayan bagus juga lah, soalnya cuma satu kali bayar saja," kata Ridwan (20), pengendara sepeda motor, saat berbincang dengan Kompas.com di TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).

(Baca juga: Banyak Pungli, Ahok Ambil Alih Pengelolaan Parkir di TIM)

Sebelum diambil alih Pemprov DKI, pengunjung diharuskan dua kali membayar tarif pakir.

Pertama, membayar Rp 2.000 di pintu masuk. Kedua, membayar tarif parkir per jam di lokasi terparkirnya kendaraan di bagian tengah TIM.

Pengunjung lainnya, Fahri (19), mengaku baru mengetahui adanya pergantian pengelola parkir dari pihak swasta ke Pemprov DKI Jakarta.

Terakhir kali Fahri mengunjungi TIM pada bulan lalu, sistem parkir di sana masih dikelola PT Putraja Parking.

"Baru diganti ya? Tetapi kayaknya sama saja bayar per jam juga. Enaknya paling cuma satu kali bayar, enggak dua kali kayak dulu," kata Fahri.

Sementara itu, Ady Sulistyo (20), mahasiswa jurusan musik Institut Kesenian Jakarta (IKJ), mengungkapkan bahwa untuk mahasiswa, parkir di TIM digratiskan.

Para mahasiswa cukup memberikan fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan kartu tanda mahasiswa (KTM).

Ia pun menilai penerapan kebijakan itu cukup membantu mahasiswa. "Cuma sosialisasinya saja kurang ke mahasiswa soal pembaruan parkir," kata Ady.

Pantauan Kompas.com, penjagaan di tempat parkir motor kini sudah dilakukan petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran Dinas Perhubungan dan Transprotasi Pemprov DKI Jakarta.

Ada pula dua petugas Dishub membantu pengunjung yang belum mengetahui perubahan sistem pembayaran parkir di TIM.

(Baca juga: Lulung Sebut Pengelola Parkir di TIM Dulu Bukan Perusahaannya)

UPT Perparkiran Dishubtrans Pemprov DKI Jakarta mengambil alih pengelolaan parkir di TIM ini setelah menerima banyak laporan masyarakat soal pungutan liar di dalam parkir TIM.

Pergantian pengelolaan parkir ini mulai efektif pada 1 Mei 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com