Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anas Effendi yang Mengaku Gagalkan Ormas Mendemo Ahok

Kompas.com - 04/05/2016, 16:00 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mengaku pernah menggagalkan aksi unjuk rasa, yang akan dilakukan ormas terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam peresmian salah satu RPTRA di Jakarta Barat.

Namun, Anas tidak menyebut kapan demo tersebut rencananya digelar. Menurut Anas, ia berhasil menggagalkan rencana demo itu karena dekat dengan ormas-ormas tersebut.

"Kayak kemarin, kan katanya Gerakan Muslim Jakarta atau Gubernur Jakarta Muslim, itu namanya saja, tetapi isinya FBR, FPI, (mereka) mau demo ke gubernur. Karena kita dekat, saya bilang jangan. 'Kalau ganggu gubernur, sama saja ganggu saya'," ujar Anas kepada Kompas.com di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).

(Baca juga: Kata Anas Effendi, Jadi Wali Kota Jakarta Barat Itu...)

Saat itu, kata Anas, ia mengimbau agar ormas tersebut memilih tempat yang tepat untuk berdemo.

Ia juga mengaku telah mengingatkan agar aksi mereka tidak mengganggu ketertiban umum.

"Kalau mau demo silakan di tempat yang telah ditentukan. Kalau demo bukan tempatnya di situ. Di sana tempatnya enggak tepat, didengar juga enggak," kata Anas menirukan perkataannya ketika itu.

Karena kedekatan yang terjalin antara dia dan ormas-ormas itu, Anas menyebut dirinya berhasil menahan mereka. Aksi demo pun batal dilakukan.

"Akhirnya mereka ngerti, enggak jadi (berdemo). Itu karena kita dekat," kata dia.

Selain dekat dengan ormas, Anas mengaku bekerja sama dengan ormas dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam menjalankan tugasnya.

Ia mengaku didukung ormas dan LSM dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Jakarta Barat.

"Kita kerja sama sama mereka. (Penyelesaian masalah) ini harus didukung oleh ormas-ormas dan LSM. Tanpa adanya dukungan (masalah) enggak bisa (diselsaikan)," ucap Anas.

Pada Minggu (1/5/2016), Ahok (sapaan Basuki) mengatakan sudah mempersiapkan Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji menjadi wali kota.

Ia pun mengaku sudah punya rencana untuk menjadikan Isnawa sebagai wali kota Jakarta Barat jika Anas tidak becus bekerja.
(Baca juga: Disebut Ahok Akan Diganti, Ini Tanggapan Wali Kota Jakbar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com