Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sejak Dipegang Sarjana Sosial, Genangan Lebih Cepat Surut

Kompas.com - 09/05/2016, 16:51 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan, para lurah dan camat yang bisa memberikan pelayanan yang baik ke masyarakat berpotensi memiliki karier yang baik. Bahkan, ia mengaku ke depannya ingin agar jabatan kepala dinas diisi para lurah dan camat berprestasi.

Ahok beralasan para lurah dan camat lebih menguasai permasalahan yang ada di lapangan sehingga masalah lebih cepat teratasi. Ia kemudian mencontohkan Kepala Dinas Tata Air Teguh Hendarwan.

Meskipun latar belakang Teguh pendidikannya bukan di bidang teknik, Ahok menilai mantan Camat Pulogadung itu lebih bisa membenahi pekerjaan di Dinas Tata Air karena ia menyebut Teguh banyak mengeksekusi program.

"Semenjak dipegang S Sos (sarjana sosial), genangan lebih cepat surut. Dia bikin crossing terus. Bikin 10, kalau salah dua, masih untung delapan. Kalau salah 10, ya tutup lagi yang penting dilakukan daripada enggak dilakukan," kata Ahok saat rapat evaluasi lurah dan camat di Balai Kota, Senin (9/5/2016).

Saat ini, beberapa dinas di lingkungan Pemprov DKI memang dipimpin oleh orang yang berlatang belakang camat.

Selain Teguh, ada nama Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah yang merupakan mantan Camat Jatinegara, Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji yang merupakan mantan Camat Tambora, dan Kepala Satpol PP yang merupakan mantan Camat Kelapa Gading.

Menurut Ahok, ke depannya, ia juga berencana ingin menempatkan mantan camat sebagai kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman.

"Dinas Taman kalau dipegang camat mungkin lebih bagus. kalau arsitek, pusing saya enggak beres-beres nih tanaman," kata Ahok. (Baca: Ahok Kesal dengan BPBD yang Tak Pernah Informasikan Genangan Saat Surut)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com