Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Keamanan ISS soal Temuan Tas Berisi Dompet dan Ponsel

Kompas.com - 11/05/2016, 17:14 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang karyawan perusahaan outsourcing ISS, Afrizal, sudah tiga kali mendapat penghargaan Golden Heart dari ISS. Dia bertugas sebagai team leader di sebuah perusahaan yang menjadi klien ISS.

Ketiga penghargaan itu dia peroleh atas sikap jujurnya dalam melakukan pekerjaan. Afrizal menceritakan kejadian paling akhir yang membuat dia memperoleh penghargaan Golden Heart.

"Saya menemukan sebuah tas. Saat itu situasi sedang hujan deras," ujar Afrizal kepada Kompas.com di Graha ISS, Bintaro, Rabu (11/5/2016).

Afrizal mengatakan saat itu memang waktu pulang kerja. Situasi seperti itu membuat banyak barang-barang yang tertinggal. Seperti biasa, dia menyuruh anak buahnya untuk berpatroli, mencari barang-barang yang mungkin tertinggal.

Ketika itulah, dia melihat tas tersebut di samping motor di tempat parkir. Setelah itu, Afrizal langsung membawanya kepada atasannya.

"Saya kan enggak berani buka. Waktu dibawa ke atasan saya baru dibuka. Pas dibuka atasan, baru saya lihat ada handphone dan dompetnya," ujar Afrizal.

Setelah itu, kata Afrizal, tas tersebut disimpan di posko. Beberapa hari setelahnya, pemilik tas tersebut kembali dan mencari tas itu. Dia pun langsung memberi kabar gembira bahwa tas tersebut sudah diamankan.

Tas itu pun segera dikembalikan. Atas kejadian itu, si pemilik tas hendak memberi uang kepada Afrizal.

"Padahal saya niatnya tulus. Tapi dia memohon-mohon agar saya menerima uang imbalan. Dia sampai bilang, 'Pak, please Pak,'," ujar Afrizal.

Sekeras apapun Afrizal menolak, orang tersebut memaksa. Akhirnya, uang imbalan tersebut diselipkan di kantong Afrizal.

"Orangnya langsung pergi setelah itu," ujar Afrizal. (Baca: Petugas "Cleaning Service" Ini Kembalikan Uang Rp 6 Juta karena Takut Dosa)

Jumlah uang yang dia dapat memang tidak seberapa besar yaitu Rp 100 ribu. Namun, Afrizal tetap tidak "memakannya" untuk kepentingan pribadi. Uang tersebut digunakan bersama dengan anak buahnya yang lain untuk membeli makanan.

Tidak berani mencuri

Afrizal tiga kali memperoleh penghargaan Golden Heart. Artinya, sudah lebih dari satu kali dia bersikap seperti cerita itu. Afrizal mengatakan dia bukannya tidak memiliki hasrat untuk mencuri.

Melihat barang berharga orang lain ada di depannya sempat membuat dia berpikir untuk mengambilnya.

"Saya sempat mikir wah nemu barang nih, ambil aja ah ambil. Kalau saya berpikir pendek, mungkin akhirnya akan saya ambil," ujar Afrizal.

Namun, setelah berpikir panjang, dia urung melakukan itu. Afrizal ingat dengan anak dan istri yang harus dia nafkahi. Lagipula, hidup juga jadi tak tenang jika mengambil apa yang bukan haknya.

"Sekali dua kali mungkin tidak ketahuan, tapi saya tidak mau karena tidak jujur akhirnya malah kehilangan pekerjaan," ujar Afrizal. (Baca: CEO ISS Ceritakan Kisah-kisah Inspiratif Karyawannya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com