Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Dermaga di "Waterway" Dukuh Atas yang Terabaikan

Kompas.com - 19/05/2016, 17:10 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi dermaga di Waterway Dukuh Atas, yang pernah digunakan sebagai halte dan dermaga untuk moda transportasi air lintas Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer pada era Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, kini tak terawat. Kondisinya dapat dikatakan memprihatinkan.

Kondisi besi penyangga tangga sudah berkarat. Yang tersisa dari tangga itu hanya kerangka besi tanpa alas. Halte pun tampak ringkih dan reyot. Tak hanya itu, keramik di halte juga terlihat rusak dan copot.

Di sekitar dermaga dan atapnya tampak sampah berserakan. Meski begitu, plang berlatar hijau bertulisan "Dukuh Atas" masih terpasang di halte tersebut. Di sebelah dermaga terdapat sebuah bangunan. Bangunan itu sedianya merupakan loket pembelian tiket, namun belum sempat digunakan.

Kini bangunan itu digunakan pedagang untuk berjualan.

"Ini tempat loket, belum pernah dipakai. Saya izin dulu sebelum pakai. Katanya pakai aja daripada gak dirawat," ujar Yusuf, pedagang yang menggunakan bangunan tersebut kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2016).

Menurut Yusuf, dulu tidak ada dinding pembatas antara halte dan tempat pembelian tiket tersebut. Dinding itu baru dibangun saat tanggul di Latuharhary jebol.

"Dulu enggak ada. Pas zaman Jokowi dibangun, pas Latuharhary jebol," kata Yusuf.

Berbeda dengan halte, kondisi bangunan untuk loket tersebut lebih baik. Hanya kaca dan pintu bangunan yang sudah tidak ada dan dinding bercat putih yang mulai kotor. Setiap hari, Yusuf membersihkan bangunan itu dan merawatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com