Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Bogor Buka untuk Umum pada HJB Ke-534

Kompas.com - 20/05/2016, 19:00 WIB

BOGOR, KOMPAS — Istana Bogor, Jawa Barat, dijadwalkan dapat dikunjungi masyarakat umum pada pekan depan. Program ini dicetuskan dalam kaitan merayakan Hari Jadi Bogor atau HJB Ke-534. Akan ada juga "Bogor Helar Run", dan pelari pesertanya akan melakukan penanaman pohon di taman-taman yang ada di Kota Bogor.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kota Bogor Shahlan Rasyidi menjelaskan, kegiatan "Istana untuk Rakyat" tidak lain untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat melihat dari dekat Istana Bogor. Kesempatan ini dibuka atau dijadwalkan pada 24-26 Mei dan 30-31 Mei, atau selama lima hari.

"Peminat dapat mendaftarkan diri untuk ikut tur 'Istana untuk Rakyat' ini ke panitia di kantor dinas kami atau pada saat pelaksanaannya di pos keberangkatan tur di halaman Gedung Kemuning DPRD atau halaman Balai Kota. Jadwal kunjungan mulai pukul 08.30 sampai 13.30," kata Shahlan, Kamis (19/5).

Ia menjelaskan, dalam "Istana untuk Rakyat", masyarakat pengunjung akan diajak keliling mengitari luar Istana Bogor lalu masuk ke Museum atau Balai Kirti. Setelah itu, pengunjung dapat melanjutkan turnya ke Museum Botani, Zoologi, Perjuangan, atau PETA. Semuanya tidak dipungut bayaran dan disyaratkan pengunjung berpakaian sopan, tidak mengenakan t-shirt, celana jins, dan sandal jepit. Pengunjung juga tidak boleh membawa tas ukuran besar.

Perlu diketahui, lanjut Shahlan, seperti pada 2015, pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam Istana Bogor. Namun, pengunjung tetap diperkenankan berfoto di tangga-tangga depan Istana dan berfoto di halaman belakang Istana.

"Masyarakat memang berharap bisa melihat-lihat lagi di dalam Istana, menikmati keindahan interior atau perabotan antik, bisa melihat dinding cermin seribu itu. Sejak HJB tahun 2015, kunjungan ke Istana Bogor memang tidak lagi sampai masuk melihat-lihat ke dalam Istana, sejak Presiden Joko Widodo menjadikan Istana Bogor sebagai kediaman resmi presiden," tutur Shahlan.

Ia menambahkan, peringatan HJB dengan diisi kunjungan masyarakat ke Istana Bogor sebagai "tamu Presiden", tahun ini adalah yang ke-14 kali. Pada 2014, yang berkunjung mencapai 35.000 orang. Jumlah itu menurun drastis menjadi 13.500 orang pada 2015.

"Tampaknya, animo turun karena pada HJB 2015 kunjungan ke Istana Bogor memang sudah tidak boleh lagi sampai masuk ke dalam Istana. Mudah-mudahan pada tahun ini kunjungan ke Istana bisa seperti dahulu," katanya.

Dua tahun lalu, seperti diberitakan Kompas, 10 Juni 2014, begitu banyak warga yang antusias ingin melihat ke dalam Istana Bogor. Mereka rela berpakaian resmi dan antre panjang demi mengambil kesempatan langka itu. Status tempat steril dari sembarang orang pada The Paleis Buitenzorg atau Istana Kepresidenan Bogor diruntuhkan kembali lewat program Istana untuk Rakyat 2014.

Lari untuk penghijauan

Para mahasiswa IPB dari Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Fakultas Ekonomi juga ambil bagian dalam memeriahkan HJB. Mereka akan menyelenggarakan "Bogor Helar Run" bagi para penggemar lari, pada 29 Mei mendatang. Para pelari peminat harus membeli tiket peserta Rp 110.000 per orang. Ada potongan 50 persen jika peminat menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa miliknya.

Fadhilla, koordinator promosi kegiatan itu, menjelaskan, biaya karcis itu untuk mengganti jersey lari dan satu bibit pohon yang akan ditanam di taman-taman yang ada di Kota Bogor, sebagai pohon penghijauan. "Lintasan larinya sekitar 10 kilometer, yang merupakan lari dari taman ke taman yang ada, mulai dari Taman Ekspresi di Sempur, ke sembilan taman lainnya, untuk kembali ke Taman Ekspresi. Kami bekerja sama dengan Dinas Kebersihan dan Pertanaman Pemkot Bogor," katanya. (RTS)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 Mei 2016, di halaman 28 dengan judul "Istana untuk Rakyat di HJB Ke-534".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com