Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Luar Batang: Semoga Pak Gubernur Enggak "Bunglon" Lagi

Kompas.com - 24/05/2016, 11:37 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, menyambut rencana penghentian penertiban Kampung Luar Batang dengan rasa syukur.

Juru bicara Luar Batang, Mansur Amin, kepada Kompas.com, mengatakan bahwa warga memang menunggu-nunggu penghentian penertiban tersebut.

Penghentian penertiban permukiman di sekitar Masjid Luar Batang ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Senin (23/5/2016). Mansur pun yakin Basuki tidak akan menarik ucapannya tersebut.

"Alhamdulillah, ya namanya Pak Gubernur sudah ngomong seperti itu, enggak mungkin dia berbohong, enggak mungkin dia berubah pikiran, dan enggak mungkin 'bunglon' lagi. Kami berharap ini sebuah kepastian karena kami kan capek kayak gini," ujar Mansur di Masjid Luar Batang, Selasa (24/5/2016).

(Baca: Ahok: Rencana Penertiban Lahan Sekitar Masjid Luar Batang Sudah Selesai)

Namun, Mansur mengatakan bahwa kabar mengenai penghentian rencana penertiban ini belum diumumkan ke lingkungan masyarakat Luar Batang.

Menurut dia, informasi tersebut masih disimpan internal pengurus masjid, ketua RT/RW, dan tokoh masyarakat Luar Batang.

Ia beralasan tidak memberitahu masyarakat terlebih dahulu karena ingin melihat komitmen Ahok dalam menetapi janji.

"Beliau kan suka berubah-ubah, padahal kalau kita manusia omongan itu adalah sebuah janji dan ucapan yang kita pegang teguh, beliau kan susah, pagi bilang A siang bisa bilang B, ke warga masih belum kami sampaikan," ujar Mansur.

Terkait alasan Ahok yang menyebut penghentian penertiban Luar Batang karena tidak ada satu pun warga Luar Batang yang bersedia menjual lahannya kepada Pemprov DKI, Mansur menegaskan bahwa sejak awal, warga sudah berkomitmen untuk tidak menjual lahan kepada Pemprov.

(Baca: Yusril Akan Ajukan "Class Action" Penertiban Luar Batang dalam Waktu Dekat)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan menertibkan permukiman di sekitar Masjid Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.

Ahok mengatakan, wacana pelebaran plaza Masjid Luar Batang sudah selesai. Alasan lain, menurut dia, warga Luar Batang tidak ada yang mau menjual lahan mereka.

"Luar batang sudah enggak ada wacana tertibkan (permukiman) yang dekat masjid kok. Itu sudah selesai," kata Ahok, di Balai Kota, Senin (23/5/2016).

Kompas TV Warga Luar Batang Protes Penggusuran Oleh Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com