Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pengumpulan KTP oleh "Teman Ahok" Alami Penurunan

Kompas.com - 25/05/2016, 07:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas mengakui, pengumpulan data KTP bagi pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Heru Budi Hartono untuk ikut Pilkada DKI Jakarta melalui jalur independen, mengalami penurunan.

Semula, pengumpulan KTP di posko yang tersebar di sejumlah lokasi itu mencapai 7.500 KTP per hari. Namun kini, hanya 5.000 KTP per hari.

"Penurunannya itu dari 7.000-an menjadi sekarang 5.000 (data KTP yang terkumpul perharinya). Ini masih lebih baik. Kalau yang pertama kan kami (pernah) sampai 3.000-an (data KTP per hari), sekarang tetap di 5.000," kata Amalia, pada sebuah acara diskusi di Setiabudi Building II, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).

(Baca: Ahok Pastikan Hadir di "Teman Ahok Fair" pada Akhir Pekan Ini)

Penurunan ini, menurut Amalia, merupakan hal yang biasa. Ia juga mengingatkan bahwa Teman Ahok pernah mengumpulkan data KTP tanpa mencantumkan nama calon wakil gubernur dalam formulir dukungan.

Pengumpulan data itu pun diulang dengan mencantumkan pasangan Ahok-Heru.

"Mengingat sosok Ahok yang kontroversial, dalam waktu kurang dari dua bulan, (pengumpulan data KTP) melaju di angka 800.000. Dari 11 Maret-April itu dalam satu hari, bisa terkumpul 25.000 (data KTP) ke Sekretariat Teman Ahok. Pak ahok kaget juga dengan pengumpulan itu," tutur Amalia.

Hingga saat ini, data KTP yang telah terkumpul mencapai 879.770. Jumlah ini telah melewati persyaratan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni lebih kurang 532.000 data KTP.

(Baca: Galang Dana, Relawan Akan Gelar "Teman Ahok Fair")

Kendati telah memenuhi syarat minimal yang ditetapkan KPU, Teman Ahok tetap menargetkan pengumpulan 1 juta data KTP. 

"Ini sebetulnya jumlah yang cukup baik, mengingat kemarin kita harus mengumpulkan KTP ulang," ujar Amalia.

"Jadi mungkin memang sudah saatnya (KTP yang dikumpulkan) menurun. Tetapi yang bisa di-highlight dari sini adalah Teman Ahok akan tetap mengumpulkan KTP sampai terkumpul 1 juta (data) KTP," sambung Amalia.

Kompas TV Teman Ahok Terus Jaring KTP Dukungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com