Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinar Mas Land Pertanyakan Pendapatan SGU dari Mahasiswa

Kompas.com - 27/05/2016, 15:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe mempertanyakan ke mana uang dari mahasiswa yang didapat oleh pihak Swiss German University (SGU).

Hal itu diungkapkan menyusul sengketa lahan yang sedang dialami oleh keduanya, di mana pihak SGU disebut Sinar Mas Land tidak kunjung membayar lahan dan bangunan yang telah dibangun oleh Sinar Mas Land sejak tahun 2010 lalu.

"Bisa dilihat saja dari website-nya, setiap tahun, mereka dapat uang dari mahasiswa itu sudah berapa. Kalau dihitung-hitung, dari tahun 2010 sampai sekarang, mereka sudah dapat Rp 500 miliar. Sedangkan kewajiban mereka dalam perjanjian kerja sama dengan kami, belum ada yang ditunaikan satu sen pun," kata Dhony kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2016).

Sebelum bekerja sama dengan Sinar Mas Land, SGU masih bertempat di gedung German Center. Kerja sama itu terjalin setelah adanya kesepakatan di antara keduanya untuk mendorong pendidikan bertaraf internasional di daerah BSD, saat itu.

Setelah bersepakat, Sinar Mas Land melalui anak usahanya, PT BSD, membuat Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dalam rangka menjual lahan dan membangun gedung bagi SGU di tempat yang kini telah dipakai sebagai gedung perkuliahan.

Perjanjian kerja sama dilakukan antara PT BSD dengan PT SGU yang dibentuk oleh Yayasan Swiss German University Asia (YSGUA).

"Karena kerja sama, dan kami sama-sama punya tujuan memajukan pendidikan, harga lahannya itu jauh di bawah standar, harga kerja sama bilangnya, Rp 1 juta per meter persegi. Sampai enam tahun mereka pakai lahan dan bangunan di sana, belum ada bayar sepeser pun. Padahal, di perjanjian itu jelas. Belakangan, mereka bersurat tidak mau melanjutkan kerja sama dan minta beli lahan kami dengan harga murah," tutur Dhony.

Menurut Dhony, seharusnya mahasiswa SGU bisa mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan uang yang telah mereka keluarkan selama ini. Adapun dari perjanjian awal antara PT BSD dengan PT SGU, ada dua tahap pembangunan yang disepakati.

Pembangunan tahap pertama telah dilaksanakan PT BSD, tetapi belum dibayar. Sedangkan tahap kedua berupa gedung serba guna dan gedung untuk keperluan administratif kampus. (Baca: Ini Kronologi Sengketa Lahan Kampus Menurut Pihak SGU)

"Jadi, bahasanya, mereka sudah dapat uang banyak dari mahasiswa, tapi mahasiswa enggak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, itu yang kami sayangkan. Tidak heran kalau di sana orangtua mahasiswa jadi resah," ujar Dhony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com