Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinar Mas Land Kecewa dengan SGU, Ini Alasannya

Kompas.com - 27/05/2016, 15:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Sengketa lahan antara PT BSD, anak usaha pengembang Sinar Mas Land, dengan pihak Swiss German University (SGU), disebut semakin rumit ketika pihak Sinar Mas Land mendapati ada PT SGU lain di luar perjanjian kerja sama antara keduanya sejak tahun 2010.

Hal itu diketahui oleh Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe yang sempat ikut serta dalam beberapa proses mediasi PT BSD dengan SGU perihal sengketa lahan tersebut.

"Dari berapa kali mediasi, kita sama SGU sempat menyepakati solusi apa baiknya, nih. Dari PT BSD tanya, SGU punya uang berapa. Mereka bilang, Rp 70 miliar. Oke, kita ajak SGU ke BCA, ketemu Dirutnya langsung, Rp 70 miliar itu buat buka rekening supaya dapat pinjaman," kata Dhony kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2016).

Pembukaan rekening yang dimaksud oleh Dhony bertujuan agar SGU bisa memperoleh pinjaman untuk membayar lahan dan bangunan kepada PT BSD yang telah mereka tempati dari tahun 2010.

Nantinya, SGU juga bisa menyicil pinjaman tersebut dengan bunga rendah kepada BCA. Untuk mendapatkan pinjaman, pihak BCA pun meminta rincian aliran dana dari pihak SGU, termasuk dari mana pemasukan mereka dan disetor ke mana pemasukan mereka itu.

Ketika rincian tersebut dicermati, baru diketahui ternyata aliran dana mahasiswa yang didapat SGU disetor ke PT SGU yang tidak tercantum dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), melainkan ke PT SGU yang lain.

"Saya kan dapat tembusannya. Pas dilihat, kok pemasukan mereka ditransfer ke PT SGU yang enggak sama dengan yang ada di PPJB. Di PPJB, harusnya PT Swiss German Uni, tapi ini PT Satria Graha Ultima. Dari situ, kepercayaan kita dengan SGU luntur," tutur Dhony.

PT BSD kecewa karena SGU selama ini belum membayar kewajibannya kepada pihak pengembang. Sementara, pemasukan dari kegiatan perkuliahan selama ini belakangan diketahui masuk ke PT SGU yang lain yang tidak ada hubungannya dengan perjanjian kerja sama.

Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Director of Communication SGU Christie Kanter mengakui memang ada PT SGU lain yang dibentuk untuk tujuan di luar perjanjian kerja sama dengan PT BSD.

Tujuan PT SGU itu adalah untuk keperluan pembelian properti di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, yang nantinya akan dipakai sebagai tempat perkuliahan pasca-sarjana SGU. Tetapi, saat ditanya mengapa tidak menggunakan PT SGU yang sama seperti yang tertera dalam perjanjian kerja sama dengan PT BSD, Christie enggan menjelaskan lebih lanjut.

"Ada SGU lain, memang ada PT Satria Graha Ultima. Itu sebenarnya PT yang berbeda. Sengaja itu namanya PT SGU juga. Tapi, kenapa pakai PT SGU juga, saya enggak bisa jawab soal itu," ujar Christie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com