Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam Mati karena Flu Burung, Unggas Peliharaan di Kelurahan Rambutan Dirazia Petugas

Kompas.com - 01/06/2016, 13:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kematian mendadak sejumlah unggas jenis ayam milik warga terjadi di RT 04 RW 02 Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Setelah dicek petugas pemerintah, ayam yang mati itu positif terkena flu burung.

Kasus itu terjadi di ternak ayam milik Sumiran (60), warga RT 04 RW 02 Kelurahan Rambutan. Sumiran mengaku, sejumlah ayamnya mati secara mendadak mulai Senin (30/5/2016).

"Saya diberitahu sama tetangga, Pak, ayamnya pada mati itu," kata Sumiran, saat ditemui di sela razia petugas, Rabu (1/6/2016).

Hari Senin itu, Sumiran yang memiliki sepuluh ekor ayam, menemukan empat ayamnya mati mendadak. Tubuh ayamnya menghitam.

"Padahal kemarin sorenya masih biasa aja," ujar Sumiran.

Hari Selasa (31/5/2016), ayam miliknya kembali mati lagi satu persatu dengan kondisi yang sama. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke pihak kelurahan, sehingga dilakukan razia kembali di lingkungan sekitar rumah Sumiran.

Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana memimpin langsung razia. Bersama petugas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur, petugas menyisir lagi pemilik rumah yang masih memelihara unggas.

Petugas melakukan pembongkaran terhadap kandang ayam milik warga dan pemusnahan unggas. Dikhawatirkan, virus flu burung dari rumah Sumiran menyebar ke unggas lain.

"Tapi belum ada tanda-tanda terkena di manusia. Tadi kami tanya, orangnya juga enggak merasa sakit atau demam. Jadi yang positif ayamnya," ujar Bambang. (Bac: Jakarta Endemis Flu Burung)

Bersama petugas Satpol PP dan PPSU Kelurahan, kandang ayam di sejumlah rumah warga di sekitar lokasi ditemukan infeksi virus flu burung itu dibongkar. Pembongkaran itu dikatakan sudah sesuai dengan aturan Perda Nomor 4 tahun 2007 tentang pelarangan dan penyebaran unggas di DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com