JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga di RW 05, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengaku senang dengan dibukanya akses baru dari Jalan Mawar menembus ke Jalan Cakranegara atau masuk ke kompleks perumahan Bukit Mas Bintaro.
Akses tersebut resmi dibuka setelah tembok pembatas yang telah berdiri bertahun-tahun dibongkar oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016) pagi.
Salah satu warga, Wira (64), menyambut baik pembongkaran tembok di sana. Jika sebelumnya dari rumahnya di Jalan Mawar menuju Jalan RC Veteran harus memutar agak jauh, sekarang dia bisa melewati akses baru itu dan mempersingkat waktu perjalanannya.
"Enak bisa lewat sini. Saya malasnya kalau keluar ke jalan besar itu mutar-mutar, dua kilometer sendiri. Kalau dari sini tinggal lurus, gampang. Enggak macet lagi," kata Wira kepada Kompas.com di lokasi pembongkaran tembok.
Warga lainnya, Didin (35), memberi tanggapan serupa. Pada saat-saat tertentu, seperti waktu berangkat kerja, dia sering terjebak macet di Jalan Mawar itu.
Padahal, Didin sudah sering berangkat lebih awal untuk mengantar anaknya sekolah sebelum membuka warung di dekat rumahnya, namun tetap saja terkena macet.
"Ini pemerintahnya perhatian lah istilahnya sama rakyat kecil. Kalau dibuka satu jalan saja, kan bisa mecah (kepadatan) mobil sama motor, jadinya kaminya juga enak," tutur Didin.
Sebelumnya diberitakan, pembongkaran tembok yang membatasi Jalan Mawar dengan Jalan Cakranegara itu dilakukan dalam rangka mengambil kembali fasilitas sosial dan fasilitas umum milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah diserahterimakan dari pihak pengembang pada tahun 2000.
Pembongkaran pagar perumahan Bukit Mas RW 15 yang menutup akses antara Jalan Mawar menuju Jalan Cakranegara dibongkar untuk dibuatkan jalan tembus bagi warga sekitar. Pihak Pemkot Jaksel juga mengharapkan, akses baru itu bisa memperlancar arus lalu lintas di daerah tersebut.
Tembok yang dibongkar hari ini berbeda dengan tembok yang ada di depan rumah salah satu warga bernama Denny. Sejumlah warga menutup bagian depan rumah Denny dengan tembok karena dianggap menyalahi ketentuan tentang fasos dan fasum di perumahan Bukit Mas Bintaro.
Hingga hari ini, tembok di depan rumah Denny masih berdiri tegak. Denny pun sampai membuka akses keluar-masuk dia sendiri di samping rumahnya yang bersinggungan dengan Jalan Mawar, jalan yang ada di luar kompleks.