Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tutup Komunikasi dengan Partai Pendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 03/06/2016, 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menegaskan tidak akan melanjutkan komunikasi politik dengan dua partai pendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yakni Partai Hanura dan Partai Nasdem.

Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan Hanura dan Nasdem sudah bulat untuk mendukung Ahok.

Oleh karena itu PDI-P menegaskan tidak akan melakukan komunikasi politik dengan kedua partai dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

"Kami akan terus menjalin komunikasi dengan parpol lain, kecuali Hanura dan Nasdem yang sudah bulat mendukung incumbent," ujar Prasetio di Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2016).

Meski begitu, PDI-P akan menjalin komunikasi dengan partai-partai lain untuk kepentingan Pilkada DKI 2017.

PDI-P akan bertemu dengan perwakilan dari Partai Demokrat dan Golkar.

"Komunikasi ini sangat penting untuk membangun soliditas antar parpol menghadapi pilkada," ucap Prasetio. (Baca: PDI-P, Partai Pemenang di Jakarta yang Lakukan Gerilya Politik untuk Pilkada DKI 2017)

Prasetio yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta menyatakan PDI-P terus menjalin komunikasi dengan semua kekuatan politik yang berpotensi menjadi rekan koalisi.

Prasetio menyebutkan pertemuan dengan Golkar dan Demokrat akan melengkapi rangkaian komunikasi politik PDI-P.

Sebelumnya, PDI-P sudah menjalin komunikasi dengan pengurus PKS, Partai Gerindra, PKB dan PAN. (Dennis Destryawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com