JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengeluarkan ancaman ingin mencopot Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Ratna Diah Kurniati. Salah satu penyebabnya karena lambannya proses pembelian lahan.
Saat dikonformasi, Ratna menyebut lambannya proses pembelian lahan karena banyaknya lahan yang bermasalah pada pajak.
"Untuk satu lokasi 1-2 minggu dokumen harus lengkap, pajaknya harus dibayarkan, baru bisa kami lakukan pembebaan lahan. Karena kalau bermasalah kami juga yang repot," kata Ratna saat dihubungi, Jumat (10/6/2016).
Menurut Ratna, secara keseluruhan ada 100 lahan yang harus mereka beli pada tahun ini. Dari jumlah tersebut, kata dia, sudah 40 persen yang sudah mulai dinegosiasikan untuk dibeli.
Meski banyak yang bermasalah pada pajak, Ratna menyatakan pihaknya akan segera membayarkan pajak yang belum dibayar oleh pemilik lahan yang lama.
"Minggu depan kami sudah mulai pembayaran," ujar dia. (Baca: Ahok Marahi Dinas Pertamanan karena Hal Ini)
Sebelumnya, Ahok melontarkan rencana ingin merombak total seluruh pejabat di Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Ahok menyebut banyak permasalahan pertamanan dan pemakaman, seperti makam fiktif, pungutan liar pemakaman, bangunan liar, hingga sulitnya pembebasan lahan.
"Kalau cuma ganti kepala dinas, (pejabat) yang di bawahnya enggak diganti semua, enggak ada guna. Jadi kalau kamu mau ganti (pejabat), cuci gudang aja semua, langsung dikeluarin dibuang semua," kata Ahok. (Baca: Kekesalan Ahok terhadap Dinas Pertamanan sampai Terbawa Mimpi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.