Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecemasan "Teman Ahok" karena Besarnya Godaan Parpol untuk Ahok

Kompas.com - 13/06/2016, 08:50 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kelompok relawan "Teman Ahok" menunjukkan kecemasan terkait pilihan akhir Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Kecemasan muncul setelah partai politik semakin berusaha mendekati Ahok.

Saat ini, ada Partai Nasdem dan Hanura yang telah resmi mendukung Basuki atau Ahok meski memilih maju menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta melalui jalur inependen. Sedangkan Partai Golkar masih melakukan penjajakan dengan Ahok.

Pendamping ahli Teman Ahok, I Gusti Putu Artha mengungkapkan bahwa saat ini ada segelintir Teman Ahok yang mengancam membuang dukungan kartu tanda penduduk (KTP) jika Ahok akhirnya menerima pinangan partai politik saat maju dalam Pilkada DKI 2017. Anggota Teman Ahok itu meminta kepastian agar Ahok tetap maju melalui jalur independen.

"Ada satu sampai dua orang yang ngancam lewat grup whatsapp. Mereka lagi pegang sekitar 30-an (lembar) KTP. Kata mereka kalau sampai maju lewat parpol Sudah lah buang Saja KTP-nya," kata Putu di Jakarta, Minggu (12/6/2016).

Kendati demikian, Putu menegaskan Teman Ahok tetap mendorong Ahok maju sebagai cagub DKI melalui jalur independen. Dorongan itu muncul karena besarnya dukungan masyarakat.

Salah satu bukti besarnya dukungan masyarakt itu adalah pengumpulan data KTP yang hampir menyentuh angka satu juta.

"Kalau dia lewat jalur perseorangan dan partai mendukung semua, maka seluruh elemen dukungan calon perseorangaan yang tidak ada keterikatan dengan partai, dia akan tetap mendukung, karena lewat jalur perseorangan," kata Putu.

Berbeda bila Ahok memutuskan maju lewat jalur partai politik, para pendukung Ahok yang tak punya keterikatan dengan partai politik berisiko meninggalkan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

"Kalau misalnya pun lewat jalur partai politik maka saya tidak memastikan militansinya sama dengan jalur perseorangan. Karena dinamika sekarang kan militansinya jauh lebih besar. Sehingga dengan pilihan itu, saya mendorong Ahok di jalur perseorangan," kata Putu.

Ahok mengaku konsisten terhadap pilihan jalur perseorangan. Ia berkomitmen untuk tetap mengikuti Teman Ahok yang sudah berjuang mengumpulkan data KTP untuknya.

Ahok merasa kasihan kepada Teman Ahok jika akhirnya dia tidak jadi maju lewat jalur independen.

"Kasihan Teman Ahok," ucapnya.

Kompas TV Pendamping Teman Ahok: DPR Tak Rela ada Calon Perseorangan- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com