Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI Jaktim Akan Lakukan Audit Medis soal Dugaan Bayi Hilang di RS

Kompas.com - 17/06/2016, 17:40 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Biro Hukum dan Pembinaan/Pembelaan Anggota (BHP2A) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Timur Huntal Napoleon mengatakan, pihaknya baru akan melakukan audit medis terhadap dugaan kasus hilangnya bayi Raudiah Elva Ningsih saat melahirkan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ).

"Kami dari IDI Jaktim akan melakukan audit medis atau klarifikasi tentang kasus ini, seputar etika dan pelayanan pasien," ujar Huntal di Kantor Dinas Kesehatan DKI, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).

Oleh karena itu, kata Huntal, IDI Jakarta Timur belum bisa memberikan banyak keterangan terkait kasus tersebut.

"Kami akan verifikasi lanjutan. Saat ini kami belum dapat kesimpulan. Kami koordinasi selanjutnya dengan pihak terkait," ucapnya.

Sebab, IDI Jakarta Timur belum melakukan audit medis, Dinas Kesehatan DKI Jakarta pun belum bisa memberikan klarifikasi terkait kasus tersebut.

"Masalah ini belum bisa dijawab secara jelas karena masih akan diaudit medis oleh IDI Jaktim," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi dalam kesempatan yang sama. (Baca: RSHJ: USG yang Tunjukkan Bayi Raudiah Kembar Tak Jadi Patokan Diagnosis Akhir )

Kasus dugaan hilangnya bayi Raudiah terungkap saat ia mengadu ke kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Rabu (15/6/2016). Raudiah yang mempunyai bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu; USG Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih; termasuk RS HJ; menyatakan bahwa ia hamil gemeli.

Namun, setelah operasi caesar, ia kaget karena hanya menerima satu bayi. Pihak rumah sakit, menurut dia, menyatakan bahwa ia memang hanya mempunyai satu bayi. Namun, saat mencoba bertanya, Raudiah mengaku dimarahi dan dikatai salah satu asisten dokter.

Ibu Raudiah, Kursia, juga pernah mengalami hal yang sama. Dokter dan pejabat rumah sakit, menurut dia, mengancam akan menuntut balik bila membawa masalah tersebut ke hukum. Kini, Raudiah mendapat pendampingan atas kasusnya dari Komnas PA. (Baca: Dinkes Belum Bisa Klarifikasi Dugaan Satu Bayi Kembar Hilang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com