JAKARTA, KOMPAS.com - Selain melakukan penyerangan terhadap anggota polisi, The Jakmania juga membakar lima unit sepeda motor saat kericuhan di Stadion Glora Bung Karno, beberapa waktu lalu.
Untuk itu, kepolisian tengah menyelidiki dan mengumpulkan alat bukti untuk mencari tahu pelaku aksi tersebut.
"Pelaku pembakaran sepeda motor masih kami cari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Selasa (28/6/2016).
Awi mengatakan, sebenarnya dalam insiden itu tidak hanya motor yang dibakar. Menurut Awi, banyak fasilitas umum dan kendaraan lainnya yang dirusak oleh para suporter tersebut.
"Saya menyaksikan langsung, apa yang dia lihat dia lempar di bakar, termasuk helm jadi bahan lemparan dia. Batu, helm, apapun dilempar. Lokasinya itu di Hall Basket Senayan," ucapnya.
Awi menuturkan, lima motor yang dibakar merupakan motor dinas kepolisian. Dia belum dapat merinci jumlah kerugian akibat kericuhan tersebut.
"Termasuk motornya korban, anggota lantas kita itu. Data yang lain belum saya terima, tapi motor dinas kebanyakan," kata Awi.
Kerusuhan yang terjadi saat laga Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno, pada Jumat (24/6/2016) malam, dilaporkan berawal dari kebobolannya tim tuan rumah, Persija Jakarta.
Situasi inilah yang disebut memicu suporter Persija, The Jakmania, masuk ke dalam lapangan pertandingan. Suporter yang meringsek masuk ke lapangan berasal dari sektor 13 dan 14.
Para suporter ini langsung melempar benda-benda ke arah polisi. Situasi ini memaksa polisi menembakkan gas air mata. Pertandingan kedua tim itu pun akhirnya dihentikan polisi.