Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Usaha untuk Mantan PSK Dadap

Kompas.com - 29/06/2016, 19:23 WIB

TANGERANG, KOMPAS — Sebanyak 95 wanita eks pekerja seks komersial Dadap Ceng In, Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, Selasa (28/6).

Kementerian Sosial membekali mereka uang untuk modal usaha. Total dana sosial yang dikucurkan Rp 478 juta. Langkah ini merupakan bagian dari penataan kawasan Dadap dari sebelumnya sebagai tempat lokalisasi menjadi kawasan hijau, kampung nelayan, pusat kuliner, dan keagamaan.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan dana sosial sekaligus secara resmi memulangkan eks PSK lokalisasi Dadap Ceng In di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Selasa.

"Pemerintah ingin menjadikan Indonesia bebas prostitusi dan eksploitasi wanita. Pemulangan dan memberi modal usaha kepada mereka ini sebagai salah satu upaya untuk program tersebut. Dengan modal ini, mereka dapat menata hidup menjadi lebih baik," tutur Khofifah.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pemberdayaan oleh Kementerian Sosial bertujuan agar eks PSK menetapkan pilihan dengan beralih profesi agar lebih mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara sosial. Sebelum dipulangkan diberikan pelatihan berbagai usaha dan keterampilan.

Mediasi gagal

Proses pemulangan yang lancar, kemarin, berbeda dengan kejadian saat mediasi antara warga Kampung Baru, Dadap, Kecamatan Kosambi, Tangerang, dan Pemerintah Kabupaten Tangerang di kantor Komnas HAM, Senin (27/6). Mediasi tak berjalan baik karena sebagian warga memilih meninggalkan ruangan karena kecewa dengan kehadiran warga pro penggusuran.

Mediasi itu berkaitan dengan rencana penertiban Kampung Baru oleh Pemkab Tangerang yang sudah sampai pada surat peringatan kedua (SP 2). Warga Kampung Baru menolak karena tidak dilibatkan terkait dengan rencana induk penataan. Mereka juga mempertanyakan nasib pekerjaan mereka jika penggusuran dilakukan.

Mediasi tersebut dihadiri 10 warga Kampung Baru, didampingi dua orang dari lembaga bantuan hukum (LBH). Sementara pemkab diwakili Sekretaris Daerah Iskandar Mirsad beserta jajarannya. Hadir juga sejumlah warga yang mendukung penggusuran dan penataan.

"Kami memilih bubar daripada ada pihak lain selain kami, yang terdampak, dan pemda," ujar perwakilan warga Kampung Baru, Dede Sulaiman. Meski komisioner Komnas HAM Roichatul Aswidah sempat menahan, warga tetap meninggalkan ruangan.

Kelurahan Dadap sendiri memiliki 13 RW dan tiga di antaranya menolak penertiban. Iskandar membantah warga yang pro penertiban dan penataan merupakan massa tandingan. Iskandar juga berjanji akan melibatkan warga dalam pembuatan rencana induk penataan Kampung Baru.

(PIN/C03)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 29 Juni 2016, di halaman 27 dengan judul "Modal Usaha untuk Mantan PSK".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com