Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kantongi Nama yang Dicurigai Membunuh PRT di Apartemen

Kompas.com - 30/06/2016, 15:31 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, pihaknya menduga kuat bahwa mayat perempuan yang ditemukan di lantai 23 LV-6 Apartemen Bellezza adalah JN (25), pembantu rumah tangga yang bekerja di salah satu unit lantai 30 apartemen itu.

(Baca juga: Mayat di Apartemen Bellezza Permata Hijau Diduga PRT di Unit Lain)

Berangkat dari dugaan itu, Eko mengatakan, fokus polisi saat ini adalah memburu pelaku. Mereka sudah mengantongi satu nama yang dicurigai membunuh JN.

"Kami sudah ada terduga pelaku. Kami baru mengarah ke potensial suspect satu orang. Mohon doa restu mungkin masyarakat bisa bantu mencari, nanti akan kami ungkap," kata AKBP Eko di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).

Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan para petugas keamanan, kata Eko, orang yang dicurigai sebagai pelaku ini mengenal korban.

Namun, polisi belum dapat memastikan hubungan orang itu dengan korban. Sebab, menurut Eko, orang yang diduga pelaku ini sering dimintai tolong untuk memperbaiki apartemen majikan JN.

Karena mengenal tempat, orang tersebut bisa mengetahui bahwa apartemen tempat JN ditemukan sudah tidak ditempati lagi.

"Dari akses juga ini kan tempat eksklusif. Jadi, dari lobi, lift itu langsung ke kamar apartemen itu," kata Eko.

Kartu akses sendiri hanya dimiliki oleh pegawai dan pembantu pemilik apartemen. Dua tempat yang mungkin menjadi tempat pembunuhan adalah lobi yang dijaga petugas keamanan dan apartemen itu sendiri.

"Kan bisa saja sebelum membunuh, apartemen itu dipakai untuk hal lain. Kemungkinan di situ juga dibunuhnya," kata dia.

Meskipun belum melakukan tes DNA, polisi memiliki keyakinan bahwa korban adalah JN. (Baca juga: Mayat Perempuan yang Ditemukan di Apartemen Bellezza Diduga Korban Mutilasi)

Sebab, JN dilaporkan hilang pada 5 Juni oleh majikannya yang kini berada di luar negeri.

Dari hasil otopsi RS Fatmawati, wanita yang jenazahnya ditemukan di apartemen itu tewas karena kehabisan oksigen saat lehernya dililit.

Ketika ditemukan, jenazah wanita itu dibungkus gorden berwarna krem yang dilapisi lagi dengan plastik hitam.

Ditemukan pula cincin perak di jari manis jenazah, sandal, serta puntung rokok. "Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan seksual, tidak ada janin juga," ujar Eko.

Mayat JN ditemukan kemarin sore sekitar pukul 17.00 oleh Isroji, pembantu rumah tangga pemilik apartemen tersebut.

Apartemen tersebut sudah dua bulan tidak dihuni lantaran akan dijual oleh pemiliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com