JAKARTA, KOMPAS.com — Alumni SMAN 3 Jakarta angkatan 1979, Jumat (1/7/2016), menjenguk Brigadir Hanafi, anggota polisi yang menjadi korban kekerasan anggota Jakmania di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Trisna Chandra, salah satu alumnus SMAN 3 Jakarta, mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap polisi, terutama Brigadir Hanafi yang telah bekerja secara profesional, tetapi menjadi korban dalam kericuhan.
Kegiatan ini sekaligus memperingati hari ulang tahun ke-70 Polri. (Baca juga: Langkah Ketum Jakmania agar Anggotanya Tak Lagi Beraksi Ricuh)
"Alumni dari SMAN 3 turut simpati sama musibah yang terjadi sama polisi. Polisi ini lagi menjalankan tugasnya terus dia kena ulah dari suporter yang menurut kami enggak manusiawi," kata Trisna di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan, Jumat.
Trisna mengatakan, meski tak mengenal Brigadir Hanafi, mereka peduli terhadap institusi kepolisian.
Sebab, salah satu alumnus angkatan 1979, yakni Komisaris Jenderal Budi Gunawan, berkiprah di Polri.
"Salah satu anggota kan Pak Budi Gunawan. Terus dari situ kami ngumpulin duit," kata Trisna.
Trisna enggan menyebut berapa jumlah uang yang diserahkan ke keluarga Brigadir Hanafi.
Ia dan kawan-kawan hanya sempat berbincang dan melihat kepedihan istri serta ibu mertua Brigadir Hanafi.
Kasat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Haribowo juga hadir menjenguk Brigadir Hanafi pada pagi ini. (Baca juga: Bahas Kericuhan di GBK, Polisi Kumpulkan Pengurus Jakmania)
Ia mengatakan, kondisi Brigadir Hanafi sudah membaik. "Kondisi sudah sadar dan bisa berkomunikasi. Tadi sudah mengucapakan terima kasih kepada alumni SMA 3," ujar dia.
Brigadir Hanafi kini dirawat intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Kerusakan parah pada kornea mata kirinya menyebabkan matanya harus dioperasi dan diangkat.
Sementara itu, mata kanannya masih berfungsi baik. Ia juga akan menjalani bedah plastik.