Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Arus Mudik, Sarana di Terminal Pulogebang Masih Kurang

Kompas.com - 01/07/2016, 13:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah kekurangan fasilitas masih tampak ditemukan di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, menjelang puncak arus mudik.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kementerian Perhubungan Elly Adriani Sinaga mengatakan, salah satu kekurangan yang terlihat adalah belum adanya petunjuk arah bagi penumpang.

"Misalnya petunjuk, itu mungkin penumpang masih bingung-bingung karena terminalnya baru sih ya," kata Elly kepada wartawan di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/7/2016).

(Baca juga: Besok Semua Penumpang Mudik Jawa Tengah dan Jawa Timur Dialihkan ke Terminal Pulogebang)

Elly telah meminta pihak terminal untuk melengkapinya. Sebab, menurut dia, ketiadaan petunjuk arah ini bisa menyebabkan penumpang tidak beraturan masuk ke area jalan bus.

Selain itu, terminal ini didesain agar penumpang yang berada di ruang tunggu tidak menumpuk di jalanan bus.

"Petunjuknya harus jelas. Nanti orang nyeberang-nyeberang di jalan. Terminal ini kami desain agar orang itu enggak boleh nyeberang di jalan. Jadi, harus lewat (lantai) bawah," ujar Elly.

Selain itu, masih ada toko yang belum buka. Ruang yang disediakan untuk kegiatan komersial itu tampak belum dimanfaatkan dengan baik karena terminal masih sepi penumpang.

"Toko juga belum banyak beroperasi karena belum banyak penumpang," ujar Elly.

Kekurangan lainnya berkaitan dengan sistem pembelian tiket. Terkait masalah penjualan tiket, Elly mengatakan bahwa masalah ini diselesaikan tahun depan.

(Baca juga: Pemprov DKI Diminta Tak Mengalihkan Kepemilikan Terminal Pulogebang)

Penjualan tiket bus yang masih dilakukan secara manual akan diubah menjadi sistem online.

"Sudah begitu sekarang disediakan ruang yang banyak untuk loket, untuk apa. Jadi tahun depan enggak bisa lagi begitu, harus online tiketnya. Ini juga untuk mengatasi calo," ujar Elly.

Kompas TV Jelang Mudik, Pengiriman Motor Naik 30%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com