JAKARTA, KOMPAS.com — Mudik Lebaran melalui jalur udara di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi mengatakan, peningkatan jumlah penumpang di dua bandara tersebut 20-25 persen.
"AP II (bandara) yang besar itu kan Soekarno-Hatta dan Halim kira-kira 70 persen dari kapasitas, jadi katakanlah apa yang terjadi hari ini ada kenaikan 20 sampai 25 persen," kata Budi, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/7/2016).
(Baca juga: "Ini Luar Biasa Macetnya, Ini Mudik Paling Parah")
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan peningkatan tersebut. Salah satunya, tidak terjadi gangguan penerbangan yang berupa bencana alam pada tahun ini.
"Kalau untuk Halim memang kapasitasnya memenuhi dari kapasitas yang ada, kalau di Soekarno-Hatta tahun lalu kan ada (bencana) Gunung Raung yang mengakibatkan dua hari terakhir tidak beroperasi dengan sempurna," ujar Budi.
Untungnya, kata Budi, meski terjadi kenaikan, penumpang yang memanfaatkan jalur udara untuk mudik tersebar merata setiap harinya.
Kenaikan jumlah penumpang, menurut dia, terjadi sejak H-8 Lebaran, atau pada 28 Juni 2016.
"Yang menggembirakan adalah, jumlah tersebut tersebar hari-hari, jadi tidak hanya pada H-2 dan H-3 tetapi sejak tanggal 28 itu sudah terjadi suatu kenaikan penumpang," ujar Budi.
(Baca juga: AP II Sebut "Delay" di Bandara Soekarno-Hatta Masih Aman)
General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Kolonel Penerbang A Rasyid Jauhari mengatakan, data di posko terpadu mudik Lebaran di Halim menunjukkan bahwa mulai 24 Juni sampai 3 Juli 2016, ada 696 penerbangan keberangkatan dan 653 penerbangan kedatangan.
"Jumlah penumpang, keberangkatannya 89.072 dan kedatangannya 68.380-an. Ada persentase kenaikan dari tahun 2015 karena ada penambahan dari maskapai (untuk) jumlah pesawatnya," ujar Rasyid.