Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Buka Puasa Bersama, PDI-P dan Gerindra Sepakat Tak Dukung Calon Perseorangan

Kompas.com - 04/07/2016, 21:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersama Gerindra sepakat tidak akan mendukung calon perseorangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Hal ini diputuskan seusai DPD PDI-P DKI Jakarta berbuka puasa bersama DPD Gerindra di Restoran Penang Bistro, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2016) petang.

"Intinya soal penguatan partai dan kedua kami sepakat tidak mendukung calon perseorangan," kata Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Keputusan lainnya, kata Prasetio, DPD PDI-P dan DPD Partai Gerindra menyerahkan kepada pengurus pusat masing-masing partai untuk mengusung figur yang layak memimpin Jakarta. Baik PDI-P maupun Gerindra telah melakukan penjaringan bakal calon gubernur. Nantinya keputusan akan diserahkan kepada masing-masing ketua umum.

"Ya bagaimana Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) dan Pak Prabowo (Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto) komunikasinya. Kami serahkan ke DPP masing-masing," kata Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut.

Ia memastikan bakal calon gubernur yang akan diusung PDI-P dan Gerindra adalah tokoh yang mendaftar melalui partai politik. Selain itu, tokoh yang diusung harus memiliki etika.

"Karena bukan apa, pemimpin Jakarta kan juga jadi contoh anak-anak kita. Bagaimana bahasa yang baik, kinerja yang baik, semua harus berimbang," kata Prasetio.

Meski demikian keputusan berkoalisi antar dua partai politik ini tetap berada di tangan Megawati serta Prabowo. Jika berkoalisi, kedua partai politik ini akan mengumpulkan sebanyak 43 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Sehingga kedua partai itu dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Sedangkan tiga partai politik, yakni Nasdem, Hanura, dan Golkar telah menyatakan dukungan mereka kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama yang berencana maju melalui jalur perseorangan.

Kompas TV Ahok Segera Putuskan Jalur Partai atau Independen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com