Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Respons Laporan Warga di Qlue, 10 Lurah di Jaktim Terancam Menjadi Staf

Kompas.com - 15/07/2016, 09:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 dari 65 total kelurahan di Jakarta Timur mendapat predikat buruk dalam merespons laporan warga yang disampaikan melalui aplikasi Qlue.

Ke-10 kelurahan tersebut meliputi Pondok Kelapa, Rambutan, Cipinang Besar Utara, Malaka Jaya, Cipinang Cempedak, Pulogadung, Balimester, Klender, Rawa Bunga dan Cawang.

Rata-rata laporan Qlue yang belum direspons 10 kelurahan ini di antaranya lampu penerangan jalan umum (PJU) mati, jalan rusak, pedagang kaki lima (PKL), angkutan ngetem, genangan, sampah dan pohon yang tidak ditoping.

Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur Jayadi, mengatakan, lurah, camat dan unit terkait harus segera merespons laporan Qlue tersebut. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi setiap bulan agar laporan Qlue lebih optimal direspons.

"Ke depan, 10 kelurahan terendah merespon qlue harus bisa lebih baik lagi. Lurah dan jajaranya harus bekerja lebih cepat lagi, jika tidak maka pekerjaan akan cepat menumpuk dan tertinggal," katanya, Kamis (14/7/2016).

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengancam akan menstafkan lurah yang tidak maksimal dalam merespons laporan dari aplikasi Qlue. Sebab penilaian kinerja lurah, camat dilihat dari respons aplikasi qlue 20 persen, penilaian dari wali kota 60 persen, penilaian diklat 10 persen dan lainnya.

"Jadi laporan Qlue itu tidak boleh dianggap sepele. Kita akan evaluasi 10 kelurahan itu. Kalau tidak maksimal lurahnya bisa distafkan. Kemarin kan sudah empat lurah distafkan," ujarnya.

Kompas TV Membantu Kinerja Pemerintahan - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com