BEKASI, KOMPAS.com - Pertemuan antara manajemen Rumah Sakit Elisabeth, Narogong, Bekasi, dengan orangtua yang anak-anaknya divaksin di rumah sakit tersebut, Jumat (15/7/2016), tidak menghasilkan titik temu. Pihak RS Elisabeth meminta waktu satu hari untuk rapat dengan direksi.
"Berikan kami waktu 1 hari untuk membicarakan dengan direksi untuk kami bersama-sama berpikir," ujar Direktur Utama RS Elisabeth, Antonius Yudianto, Jumat malam.
Pertemuan akan dilakukan kembali pada Sabtu (16/7/2016) pukul 17.00. Pihak RS Elisabeth akan mengusahakan semua direksi hadir dalam pertemuan tersebut.
Orangtua yang memvaksinkan anaknya di RS Elisabeth memberikan delapan tuntutan terhadap rumah sakit. Tuntutan itu dibacakan oleh salah satu orangtua, Hudson Hutapea. Kedelapan tuntutan tersebut yakni sebagai berikut:
1. Menerbitkan daftar pasien yang diimunisasi di RS Elisabeth periode 2006 - Juli 2016.
2. Untuk mengetahui vaksin palsu atau asli harus dilakukan medical check up di rumah sakit lain. Untuk biaya medical check up, seluruhnya ditanggung RS Elisabeth. Untuk RS yang akan melakukan medical check up ditentukan oleh orangtua korban.
3. Vaksin ulang harus dilakukan apabila hasil medical check up ternyata pasien terindikasi vaksin palsu dan biaya ditanggung RS Elisabeth.
4. Segala atau semua akibat vaksin palsu yang berdampak pada seluruh pasien maka menjadi tanggung jawab RS Elisabeth berupa jaminan kesehatan full cover sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
5. Bagi anak yang sudah lewat usia vaksinasi, maka RS Elisabeth wajib memberikan asuransi kesehatan untuk para pasien sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
6. Pihak RS Elisabeth harus memberikan informasi terkini kepada orangtua korban, tidak terbatas pada informasi dari pihak pemerintah atau instansi lainnya bersifat proaktif.
7. Rentang waktu 2006 - November 2015 kemungkinan terdapat supply vaksin palsu, maka semua bukti otentik faktur pembelian harus disertakan.
8. Adapun hal-hal lain yang belum tercantum dalam poin-poin di atas akan disampaikan selanjutnya.
Direksi RS Elisabeth akan membicarakan kedelapan tuntutan tersebut sebelum bertemu kembali dengan para orangtua. Pertemuan yang dimulai sekitar pukul 18.00 itu selesai sekitar pukul 21.15.
RS Elisabeth merupakan salah satu RS yang dirilis Kementerian Kesehatan menggunakan vaksin palsu. Selain RS Elisabeth, ada 13 RS dan 8 klinik lainnya yang juga menggunakan vaksin palsu.