Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Berharap RS Permata Bekasi Penuhi Tuntutan soal Vaksin Palsu

Kompas.com - 16/07/2016, 13:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Para orangtua yang anaknya mendapat vaksin palsu dari Rumah Sakit Permata Bekasi (RSPB) berharap pihak rumah sakit memenuhi tuntutan warga terkait masalah vaksin.

Pihak orangtua punya opsi hukum bila ada tuntutan yang tidak dipenuhi rumah sakit. Hal tersebut disampaikan Lukminto Nugroho (45), pria yang anaknya melakukan vaksin di RSPB.

Hari Sabtu (16/7/2016) ini ratusan warga menurutnya melakukan rapat bersama direktur RSPB. Rapat tersebut tertutup untuk media.

Menurut Lukminto, salah satu yang dibahas yakni mengenai tuntutan warga yang anaknya menjadi pasien vaksin di rumah sakit tersebut. Pada intinya, beberapa poin tuntutan warga ke pihak RSPB hampir sama dengan poin tuntutan warga kasus vaksin palsu di rumah sakit lain.

"Dari kami mungkin ada sembilan sampai sepuluh poin. Tujuh poin di antaranya akan sama dengan tuntutan orangtua di rumah sakit lain seperti di Elisabeth dan Harapan Bunda. Hanya ada penambahan dari kami beberapa poin," kata Lukminto.

Beberapa tuntutan orangtua yang sejauh ini bisa dipenuhi pihak rumah sakit misalnya, pendirian posko kasus vaksin, melakukan vaksin ulang. "Naskah lengkapnya soal tuntutan lagi diketik (belum dibagi)," ujar Lukminto.

Pihak orangtua berharap RSPB memenuhi semua tuntutan orangtua. Para orangtua berencana menempuh jalur hukum apabila ada tuntutan yang tidak dipenuhi.

"Kalau ada yang tidak disetujui kami proses pidana, tadi sudah koordinasi kalau ada poin tidak disetujui, ya sudah, proses pidana," ujar Lukminto.

Langkah kedepan menurutnya, para orangtua yang anaknya divaksin di RSPB akan membentuk forum. Forum tersebut akan mengawal masalah kasus vaksin palsu di rumah sakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com