JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilihan kepala daerah untuk DKI Jakarta akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI akan menggunakan jingle dan maskot yang memiliki ciri khas Betawi.
"Kami ingin memperkenalkan jingle-nya terlebih dahulu dengan ciri khas budaya lokal kita dan ajakan untuk memilih pada Pilkada DKI 2017," ujar Ketua KPU DKI Sumarno dalam acara sosialisasi pelaksanaan tahapan pencalonan Pilkada DKI 2017, Senin (18/7/2016).
Dalam acara itu, KPU DKI memutarkan jingle dengan musik dan lirik khas Betawi tersebut.
"Hei hei warga Jakarte, 15 Februari 2017 mari kite hei bersame-same tuk memilih gubernur dan wakil gubernur kite, ayo memilih untuk Jakarte, ayo memilih untuk Jakarta," demikian syair jingle tersebut.
(Baca juga: 22 Oktober, Warga DKI Akan Tahu Cagub-Cawagub yang Ikut Pilkada)
Komisioner KPU DKI, Betty Epsilon Idroos, kemudian memperkenalkan maskot untuk Pilkada 2017. Maskot itu serupa tugu Monas perempuan dan laki-laki yang dipakaikan pakaian khas Betawi.
Tampak tugu Monas perempuan membawa kotak suara, sedangkan yang laki-laki membawa selembar kertas serupa surat suara bertuliskan "15 Februari".
"Kami menyebutnya Abang None-nya Monas Jakarta. Ada bersanding laki-laki dan perempuannya, dengan pakaian khas Jakarta dan ajakan memilih pada 15 Februari 2017," kata Betty.
Adapun jingle dan maskot itu merupakan salah satu cara sosialisasi yang dilakukan KPUD untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Pada Pilkada 2017 nanti, tingkat partisipasi masyarakat ditargetkan mencapai 77,5 persen.
(Baca juga: Ini Jadwal Tahapan Pilkada DKI 2017)
Betty mengimbau stakeholder untuk membantu menyosialisasikan pilkada sehingga target tersebut dapat tercapai.
"KPU tidak dapat bekerja sendiri, tentu juga mengharapkan semua stakeholder untuk meningkatkan tingkat partisipasi warga Jakarta," ucap dia.