JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Mini Country RT 10 RW 05 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, menolak lahannya dibeli oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurut warga, banjir yang sudah menjadi langganan setiap hujan itu dapat teratasi tanpa harus meniadakan permukiman.
Solusi mengatasi banjir, menurut warga, adalah dengan meninggikan jalan hingga satu meter.
Sebab, menurut warga, jalan di Mini Country lebih rendah dari Sungai Pesanggrahan yang melewati permukiman tersebut.
"Kami cuma minta jalan ditinggiin. Warga siap," kata Lutfhie Eddi Suyanto (50), salah satu warga saat ditemui di lokasi, Senin (25/7/2016).
Lutfhie mengatakan, beberapa tahun lalu, warga pernah meninggikan jalan. (Baca juga: Alasan Warga Ulujami Tak Mau Jual Rumahnya ke Pemprov DKI)
Saat itu, warga mengumpulkan urunan lebih kurang Rp 150 juta untuk meninggikan jalan dengan lebih kurang 1.000 meter persegi.
Menurut Lutfhie, penambahan tinggi jalan 80 sentimeter saat itu cukup mengurangi tinggi genangan.
Ia juga menyampaikan, pada tahun 1980-an, perumahan ini merupakan empang milik warga yang kemudian dijual ke pihak swasta dan dijadikan cluster.
Lutfhie menilai, banjir terjadi karena pintu air yang terletak di sudut permukiman yang berbatasan langsung dengan kali tidak berfungsi dengan baik.
Pantauan Kompas.com, pintu air yang terbuat dari plastik dan selang sepanjang dua meter itu mangkrak terendam air siang ini.
"Kualitasnya jelek, lebih baik pakai manual yang diputar saja," kata Lutfhie.
Ia pun mengaku tak masalah Pemprov DKI Jakarta membeli lahan warga asalkan warga disediakan tempat tinggal.
"Saya yakin Pak Gubernur itu tidak komprehensif memahami masalah di sini karena tidak diberi laporan yang sesuai sama bawahannya, kami bersedia saja sebenarnya dibeli asalkan tidak membuat kami tidur di bawah kolong jembatan," kata Lutfhie.
Banjir menggenangi puluhan rumah warga di RW 05 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sejak Jumat siang (22/7/2016).
Tanggul yang membatasi permukiman ini jebol karena tak kuat menahan air kiriman dari Bogor. Tanggul saat ini masih dalam perbaikan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkomentar soal pemilik rumah di Mini Country yang posisinya di lahan bekas danau.
"Itu dia bikin rumahnya tuh di lokasi bekas danau tapi punya sertifikat," ujar Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Sabtu (23/7/2016).
(Baca juga: Perbaikan Tanggul di Ulujami Ditargetkan Segera Rampung)
Basuki mengatakan, sulit jika harus memasang pompa untuk lahan yang hanya ditempati enam rumah. Ia menyebut hal itu tidak layak.
"Enggak mau jual dia. Dia bilang banjir cuma sehari ini, besok juga lewat lagi. Ya sudah lu nikmati banjir saja deh," ujar Basuki.