Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hani Peragakan Kedatangannya di Kafe Olivier hingga Mirna Kejang-kejang

Kompas.com - 27/07/2016, 16:49 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hani Juwita Boon kembali dihadirkan dalam sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016). Majelis hakim meminta Hani kembali memeragakan kedatangannya dengan Mirna ke kafe Olivier pada 6 Januari 2016 lalu.

Hani pun kemudian memeragakannya. Dia berjalan menuju meja bersama Mirna. Hani menyebut Mirna yang meminta duduk di tengah.

"Mirna mau di dalam (tengah)," ujar Hani di persidangan.

Saat menghampiri meja 54, Hani dan Mirna melihat es kopi vietnam yang sudah berada di meja dan menanyakan kopi tersebut milik siapa kepada Jessica.

"Mirna bilang 'ini punya siapa?'. Kata Jessica, 'punya lu, kan lu yang pesan di WhatsApp'," ucap Hani.

Menurut Hani, Mirna mengucapkan terima kasih dan langsung meminum es kopi vietnam tersebut.

"Terus dia (Mirna) bilang, 'oh my God, apaan nih kopinya enggak enak. It's so bad, it's awful'," ucap Hani.

Mirna kemudian meminta temannya untuk mencoba es kopi tersebut dan Hani mencicipinya.

"Enggak enak. Aneh, kayak lebih pahit dari minuman paling pahit, enggak enak. Setelah saya minum, masih berasa," tutur dia.

Menurut Hani, reaksi es kopi vietnam terhadap Mirna berlangsung cepat. Hani melihat wajah Mirna pucat setelah sekitar satu menit meminum es kopi tersebut.

Sebelum bertemu Mirna dan Jessica, Hani mengaku sempat melakukan percakapan personal melalui ponselnya dengan Mirna. Mulanya, Hani menyebut hanya membuat janji bertemu dengan Mirna, tanpa Jessica. Namun, mereka kemudian bertemu bersama-sama.

Kompas TV Manajer Kafe Olivier: Kita Bisnis Restoran Bukan Bisnis Pembunuhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com