JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan, Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih unggul jauh dibanding tokoh-tokoh lain yang disebut-sebut akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Indo Barometer melakukan survei itu atas permintaan DPP Golkar. Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Jakarta, Rabu (27/7/2016) , mengatakan, survei dilakukan setelah Partai Golkar memutuskan mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kami usulkan dua metode kepada responden, dengan pertanyaan terbuka dan tertutup. Hasilnya, Ahok unggul," kata Qodari.
Pada metode pertanyaan terbuka, responden ditanya tanpa menyodorkan nama-nama bakal calon gubernur. Pertanyaannya, "jika pemilihan gubernur dilaksanakan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih".
Hasilnya, sebanyak 35 persen responden menjawab Ahok, 2,5 persen responden menjawab Yusril Ihza Mahendra, dan 2 persen responden menjawab Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sedangkan sebanyak 54,9 responden tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.
Pada metode pertanyaan tertutup, lembaga survei menyodorkan pertanyaan yang sama kepada responden. Bedanya, responden diberi nama-nama bakal calon gubernur.
Dengan metode ini, sebanyak 47,3 persen responden memilih Ahok, 7,1 persen responden memilih Yusril, 6,3 persen memilih Risma, 4,1 persen responden memilih Sandiaga Uno, dan sebanyak 2,0 persen responden memilih Sjafrie Sjamsoeddin.
Sebanyak 20,8 persen responden belum memutuskan dan 5,4 persen responden tidak menjawab.
"Hasilnya tidak beda jauh dengan metode pertanyaan terbuka. Hasil survei ini kemudian kami berikan kepada DPD Golkar DKI Jakarta," kata Qodari.
Pelaksanaan survei dilakukan di seluruh wilayah Ibu Kota dengan waktu pengumpulan data 15-21 Juli 2016. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling.
Jumlah sampel sebanyak 800 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuesioner.
Berdasarkan tingkat pengenalan dan kesukaan, Ahok juga unggul dibanding tokoh-tokoh lainnya. Ahok dikenal oleh seluruh atau 100 persen responden dan dia disukai sebanyak 82,5 persen responden.
Sebanyak 72 persen responden mengenal Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan sebanyak 67,2 persen menyukai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tersebut.
Sebanyak 58,8 persen responden mengenal pengusaha Sandiaga Uno dan 65,5 persen responden menyukai dia.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dikenal sebanyak 30,3 persen responden dan 62,4 persen menyukainya.
Hanya sebanyak 2,3 persen responden yang mengenal Bupati Bojonegoro Suyoto yang juga dikabarkan akan diusung Partai Amanat Nasional pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Dari sini kelihatan hanya kalangan elite yang mengenal Kang Yoto, kalangan bawah belum mengenal dia. Wajar kalau sekarang Ahok unggul dan lebih dikenal, karena dia petahana. Kesukaan responden terhadap Ahok juga paling tinggi dibanding tokoh lain," kata Qodari.