Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah di Cisadane Dinilai Bahayakan Peserta Lomba Perahu Naga

Kompas.com - 31/07/2016, 11:31 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Keberadaan sampah di Kali Cisadane dinilai membahayakan peserta lomba perahu naga tingkat nasional yang digelar Minggu (31/7/2016) hingga Sabtu (6/8/2016). Sebab, sampah itu berada di lintasan lomba perahu naga.

(Baca juga: Sampah di Cisadane Ganggu Pemandangan Warga yang Tonton Lomba Perahu Naga)

Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Provinsi Banten Agun DJ mengatakan, lintasan perahu naga harusnya steril dari sampah.

Sebab, keberadaan sampah cukup berisiko bagi peserta. "Kalau ada kayu terus kena perahu, bisa keguling perahunya," kata Agun kepada Kompas.com di Tangerang, Minggu (31/7/2016).

Agun mengungkapkan, pihaknya sudah bekerjasama dengan dinas terkait di Kota Tangerang mengenai persoalan sampah di Cisadane itu. Namun, menurut dia, sampah tersebut masih ada sampai hari ini. 

Ia menduga banyaknya sampah yang terbawa aliran Kali Cisadane karena dibukanya pintu air setempat.

"Mungkin air deras dan pintu air harus dibuka. Karena kalau enggak dibuka akan banjir. Jadinya sampah ikut juga," kata Agun.

Meski banyak sampah, Agun menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menggelar lomba perahu naga ini. Peserta Perahu Naga pun diminta untuk berhati-hati.

(Baca juga: Mencari Bibit Atlet Melalui Kompetisi Perahu Naga)

Kondisi Kali Cisadane, Minggu (31/7/2016) cukup memprihatinkan. Banyak sampah tampak terbawa aliran sungai yang melintasi Kota Tangerang tersebut.

 

Sampah yang mengalir di sungai tersebut mulai dari sampah plastik, styrofoam, hingga sampah kayu. Tak pelak, keberadaan sampah itu cukup menganggu pemandangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com