Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bella dan Rayuan yang Berujung Maut

Kompas.com - 05/08/2016, 10:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Fajar Firdaus Persada Putra (24) kini ditahan aparat Polres Metro Jakarta Selatan karena jadi tersangka dalam tindak pidana pembunuhan Bella Oktaviani (19).

Sambil tertunduk lesu, Kamis (4/8/2016), Fajar mengaku menyesal dan menyatakan tak pernah berniat membunuh Bella. Fajar mengaku mengenal Bella melalui aplikasi percakapan BeeTalk tahun 2015.

Awalnya mereka hanya berbincang biasa dan tidak pernah bertemu hingga sekitar sepekan lalu, Bella mengunggah status dan muncul di timeline Fajar. Saat itu, niat jahat langsung muncul di kepala Fajar.

Sebelum bertemu Bella, Fajar mengaku sudah empat kali merayu perempuan lain demi mencuri barang-barangnya. Modusnya dengan membuat korbannya lemas, mencekoki mereka dengan minuman beralkohol.

Ia memilki niat yang sama terhadap Bella. Fajar pun memanfaatkan curahan hati Bella yang mengaku sedang butuh uang. Pria itu berjanji akan memberi Rp 1 juta jika Bella mau diajak berhubungan seks.

Dengan modal Rp 100 ribu untuk membeli minuman beralkohol dan Rp 300 ribu untuk menginap di hotel, Fajar berangkat dari Bekasi Timur menggunakan ojek.

Setelah bertemu, keduanya lalu check in di Hotel Sentra Boutique, Cipulir, Jakarta Selatan pada Senin (1/8/2016) sekitar pukul 23.00.

Untuk check in, Fajar menggunakan KTP atas nama Dedeh Yuliani, diduga merupakan korban dia sebelumnya.

Saat berdua di dalam kamar, Bella katanya merajuk karena melihat pesan singkat dari seorang perempuan masuk ke ponsel Fajar.

Ketika berusaha memeluk Bella, jari tengah tangan kanan Fajar digigit. Fajar berang dan membalikkan badan Bella lalu mencekiknya dari belakang hingga perempuan itu kehabisan nafas.

Fajar lalu kabur dengan membawa ponsel, modem, dan uang Rp 600.000 milik Bella.

Fajar mengaku baru mengetahui Bella tewas setelah menonton berita di televisi keesokan harinya. Ia tak berpikir polisi dapat melacak dan menangkapnya.

Waspadai bujuk rayu

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Tubagus Ade Hidayat, mengatakan pihaknya akan mengusut tuntas perbuatan keji Fajar kepada para perempuan. Polisi hingga saat ini masih berusaha menghubungi korban Fajar selain Bella.

Fajar sendiri mengaku lupa korban-korban sebelumnya.

"Ini polanya seperti ini yang tidak berakibat kematian. Korban (Bella) mungkin melakukan perlawanan sehingga berakibat kematian," katanya.

Ade menghimbau agar masyarakat mewaspadai perkenalan dengan orang di media sosial. Jangan sampai termakan bujuk rayu dengan iming-iming kasih sayang maupun uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com