Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Lurah Koja Terkait Beredarnya Kartu BPJS Palsu di Daerahnya

Kompas.com - 05/08/2016, 16:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Koja, Jakarta Utara, dikejutkan dengan beredarnya kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) palsu yang diduga dilakukan oleh oknum mantan Ketua RT setempat.

Lurah Koja, Depika, mengatakan akhir Juli lalu, pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada oknum mantan Ketua RT berinisal DF yang membuat kartu BPJS abal-abal.

Depika menceritakan, awal mula diketahuinya aksi tersebut ketika Kepala Puskesmas Kelurahan Koja, Dokter Anita, Rabu (27/7/2016) lalu menghubunginya bahwa ada temuan dugaan beredarnya BPJS palsu yang diketahui saat sepasang suami istri, SH dan istrinya, IS tengah memeriksakan diri ke puskesmas.

Saat dilakukan registrasi kartu, kartu yang dimiliki SH dan IS tidak terdaftar sebagai peserta BPJS. Setelah dicoba menggunakan NIK KTP juga tidak terdaftar.

Selanjutnya Anita menanyakan perihal pembuatan kartu BPJS yang diketahui menggunakan jasa DF.

"Dokter Anita nanya siapa yang buat, mereka bilang Faisal (DF), langsung Dokter Anita ngubungi saya dan kebetulan saya kenal dengan Faisal ini," ujar Depika ketika ditemui Kompas.com di Kelurahan Koja, Jumat (5/8/2016).

Di hari yang sama, Depika mengundang Dokter Anita, Kepala Puskesmas Kecamatan Koja, Sudin Kesehatan Jakarta Utara, Ketua RW 13, dan DF untuk membahas persoalan itu.

Depika menjelaskan saat pertemuan itu, DF menyangkal bahwa dirinya yang membuat kartu BPJS palsu. Karena saat ditanyakan berulang kali, DF tak kunjung mengaku, Depika beserta sejumlah orang yang berkumpul saat itu menghentikan rapat untuk dibahas di pertemuan selanjutnya.

Namun, keesok harinya, Kamis (28/7/2016), Depika mengatakan bahwa DF didampingi Ketua RW 13 datang dan mengakui kalau dirinya memang benar membuat kartu BPJS palsu itu. Pada Jumat (29/7/2016), Depika kembali mengumpulkan sejumlah instansi serta korban DF yaitu SH dan IS untuk dimintai keterangan.

Dalam pengakuannya, Depika mengatakan bahwa DF mengakui ada tujuh KK yang memakai jasanya untuk membuat kartu BPJS. Namun, tiga KK diakuinya didaftarkan secara sah alias asli, sedangkan empat kk memang dipalsukannya.

"Dia ngaku, tapi ngakunya tiga KK itu memang dia urus, asli. Lalu dia tanda tangan surat pernyataan yang isinya benar kalau dia melakukan pemalsuan itu," ujar Depika. (Baca: Pemalsuan Kartu BPJS di Koja Dilakukan Sejak 2014)

Depika mengatakan kalau DF memang tidak lagi menjabat sebagai Ketua RT jauh sebelum DF ketahuan memalsukan kartu BPJS.

"Maret 2016 dia terpilih jadi Ketua RT, tapi sekitar April atau Mei dia mengundurkan diri karena sejumlah alasan, tapi bukan karena kasus ini," ujar Depika.

Peredaran kartu BPJS palsu di Jakarta bermula ketika Kamis lalu, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mendatangi Puskesmas Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Kedatangan DJSN itu untuk mengkonfirmasi kabar kalau ada peredaran kartu BPJS palsu di Koja.

Hasilnya, ditemukan tujuh KK yang mendapat kartu BPJS palsu yang dibuat oleh mantan Ketua RT setempat. (Baca: Kata Ahok soal Temuan Kartu BPJS Palsu di Puskesmas Koja )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com