JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan PDI Perjuangan tidak pernah mengajaknya mendaftar sebagai kader agar bisa diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
Basuki mengatakan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah mengetahui bahwa dirinya tak mau lagi menjadi kader partai.
"Saya kan selalu terbuka kapanpun diusung PDI-P, tapi beliau (Megawati) sudah tahu kalau saya sudah tidak mau masuk partai lagi," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (11/8/2016).
Sewaktu berada satu mobil dengan Megawati dalam perjalanan ke Rapimnas Partai Golkar, Ahok mengaku tidak ditawari untuk menjadi kader.
"Tidak, Bu Mega sudah tahu, Bu Mega sudah ngomong kok, 'Ahok kan tidak mau terima tanda kita kan'," ujar Ahok.
Ahok mengatakan dia sudah sejak dulu ditawari untuk menjadi kader PDI-P. Ahok mengatakan, dulu almarhum Taufiq Kiemas pernah menawarinya menjadi ketua DPC PDI-P Belitung Timur. Namun dia tolak karena merasa bukan orang partai.
Pada 1999, Ahok pernah ditawari menjadi calon anggota DPR RI dari PDI-P mewakili Belitung, namun dia kembali menolak. Pada 2004, Ahok ditawari lagi, namun dia lebih memilih berada di partai baru.
Kini, meski tidak pernah memegang kartu anggota, Ahok tetap menjamin hubungannya dengan PDI-P selalu baik.
"Hubungan baik-baik saja tapi saya enggak pernah pegang kartu," ujar Ahok.