Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pembelian Lahan Eks Kedubes Inggris Sudah Dianggarkan Rp 470 Miliar

Kompas.com - 11/08/2016, 20:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan  anggaran mencapai Rp 470 miliar untuk pembelian lahan eks Kedutaan Besar Inggris. Anggaran pembelian lahan yang berlokasi di sekitar Bundaran HI itu dimasukan ke dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta 2016.

"Anggaran untuk pembelian itu sekitar Rp 470 miliar. Masuk 2016 ini," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin saat rapat kerja dengan Komisi D DPRD DKI, di Gedung DPRD, Kamis (11/8/2016).

Dalam rapat tersebut, Komisi D DPRD menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana pembelian lahan tersebut. Menanggapi hal itu, Djafar menyatakan adanya rencana pembelian lahan eks Kedubes Inggris tidak datang tiba-tiba. Tapi sudah direncanakan sejak 2013.

Menurut Djafar, adanya rencana untuk membeli lahan Kedubes Inggris dalam APBD 2016 dilatarbelakangi adanya keinginan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama agar pembelian lahan dipercepat.

"Yang jelas tahun ini harus diselesaikan. Karena ini sudah cukup lama prosesnya," ucap Djafar.

Ada beberapa alasan Komisi D DPRD menolak rencana pembelian lahan eks Kedubes Inggris, yakni lahannya yang dianggap kemahalan, tidak adanya permintaan persetujuan dari DPRD, dan status lahan yang berada pada zona merah (area perkantoran).

Jika jadi membeli, Pemprov DKI diketahui berencana ingin membangun taman yang notabene zona hijau. (Baca: Ahok Kesal Lahan Bekas Kedubes Inggris Tak Kunjung Dibeli)

Menanggapi alasan tersebut, Djafar mengaku kurang mengetahui secara rinci penyebabnya. Sebab, ia menyatakan baru menjabat selama dua bulan. Menurut Djafar, ia dalam posisi sebagai pejabat yang hanya ingin melanjutkan proses yang tengah berjalan.

Ia pun meminta kepada Dewan untuk mempelajari lebih dulu permasalahannya. Yang pasti, Djafar menyatakan sampai saat ini belum ada transaksi pembelian lahan. Penyebabnya karena masih adanya beberapa masalah yang belum mencapai titik temu dengan pihak Kedubes Inggris.

"Sampai sekarang kami sudah berkali-kali mengadakan rapat dengan pihak Kedubes. Rapatnya juga melibatkan beberapa instansi lain yang terkait dengan masalah ini. Memang ada beberapa kesepakatan yamg sampai sekarang belum terjadi," ucap Djafar. (Baca: Anggota DPRD DKI Tak Menyetujui Pembelian Lahan Bekas Kantor Kedubes Inggris)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com