Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran-kekhawatiran Polda Metro Jaya akan "Pokemon Go"

Kompas.com - 16/08/2016, 05:26 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Polda Metro Jaya merasa tak nyaman lantaran banyaknya PokeStop di lingkungan Mapolda Metro Jaya.

Sebab, di Mapolda Metro Jaya banyak disimpan data-data rahasia milik pihak Kepolisian.

Dari penelusuran Aiman Witjaksono dalam episode "Kala Negara Melawan Pokemon" yang tayang di Kompas TV, Senin (15/8/2016) malam, terdapat sedikitnya tiga titik di lingkungan Mapolda Metro Jaya yang terdapat PokeStop.

(Baca juga: Wagub Djarot: Pokemon Go Itu "Proxy War" dari Negara Lain)

Tiga lokasi tersebut terdapat di depan Gedung Ditreskrimsus, di depan Gedung Utama Polda Metro Jaya, dan di landasan helikopter di atas Gedung Sabhara.

"Yang kami takutkan ada kepentingan seperti pembobolan berkas dan dokumen-dokumen penting. Ini yang berbahaya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono.

Selain pembobolan dokumen, menurut Awi, hal yang tidak kalah penting untuk dikhawatirkan adalah adanya pihak yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk memetakan kondisi Mapolda Metro Jaya.

Apalagi, di depan kantor Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto terdapat pula PokeStop.

Hal tersebut ditakutkan karena belakangan ini aksi teror menyasar ke markas-markas Kepolisian.

Salah satu contohnya adalah aksi teror yang terjadi di Mapolres Surakarta beberapa waktu yang lalu.

"Tentunya ancaman seperti ini kepada Kepolisian terkait aksi terorisme perlu kami waspadai, karena selama ini kan tujuan mereka bisa meledakan markas-markas Kepolisian," ucap dia.

(Baca juga: Main "Pokemon Go" Tengah Malam, Wanita Ini Jadi Korban Kekerasan Seksual)

Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Polda Metro Jaya melakukan patroli siber selama 24 jam penuh.

Selain itu, Polda Metro Jaya akan menyurati perusahaan Niantic terkait banyaknya PokeStop di lingkungan Mapolda Metro Jaya.

"Kami akan bahas ini ke Kemenkominfo, terkait bahaya Pokemon Go bisa masuk ke markas polisi, tentunya kami akan pagari, jangan sampai nanti masuk ke jajaran seperti Polres dan Polsek," kata dia.

Menurut Awi, tidak menutup kemungkinan adanya oknum-oknum yang punya kepentingan menunggangi aplikasi tersebut untuk mengambil keuntungan sepihak.

Apalagi, permainan tersebut kini digandrungi masyarakat. "Kejahatan itu kan bayang-bayang peradaban. Misalnya begini, sekarang lagi ramai Pokemon Go, tentunya nanti mungkin pelaku kejahatan akan nebeng di aplikasi itu," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com