Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Berpanas-panasan, Puluhan Anak di Pasar Ikan Tetap Ceria Ikuti Lomba 17-an

Kompas.com - 17/08/2016, 10:34 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski harus berpanas-panasan, kecerian tetap terpancar dari wajah anak-anak korban penggusuran di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Puluhan anak terlihat bersemangat mengikuti lomba "17-an" yang diadakan warga setempat, Rabu (17/8/2016). Berbagai lomba ditampilkan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke-71.

Perlombaan seperti lomba makan kerupuk, panjat pinang, dan perlombaan tradisional lainnya. Saat lomba makan kerupuk, anak-anak tampak begitu antusias.

Anak-anak yang bertubuh pendek terpaksa digendong oleh orang dewasa agar bisa menggapai kerupuk yang digantung di atas seutas tali. Anak yang tak ikut berlomba asik mengganggu temannya yang sedang berpacu menghabiskan kerupuk.

"Kalah lu, kalah, kerupuk lu masih banyak ha ha ha," ujar anak lainnya mengganggu temannya.

Salah satu peserta lomba, Puput, (10) mengaku senang mengikuti lomba ini. Menurutnya lomba kali ini cukup meriah meski tak seramai tahun lalu.

Puput yang masih duduk di bangku sekolah ini mengatakan, lomba saat kemerdekaan tahun lalu lebih banyak dan lebih bervariasi. Ini karena sebagian besar warga Pasar Ikan telah pindah karena penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI.

"Kalau dulu lebih ramai, enggak mencar-mencar (pisah), tapi enggak apa-apa deh, yang penting seru ada lomba," ujar Puput.

Perserta lainnya, Anita (10) mengaku sedih tak bisa merayakan lomba bersama teman-temannya. Anita mengatakan banyak temannya yang telah pindah sekolah karena rumah mereka telah digusur.

"Sedih lah, biasanya ramai-ramai," ujar Anita.

Kawasan Pasar Ikan saat kemerdekaan hari ini juga diramaikan dengan berbagai macam hiasan bernuansa kemerdekaan seperti bendera merah putih yang ditancapkan di sejumlah lokasi di Pasar Ikan.

Awal April lalu, Pemprov DKI menertibkan seluruh bangunan yang ada di Pasar Ikan. Sebagian besar warga telah pindah, namun ada sebagian warga lainnya yang tetap bertahan dengan mendirikan bedeng-bedeng di atas puing reruntuhan rumah mereka.

Kompas TV Lomba Gendong Suami Ramaikan HUT RI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com