JAKARTA, KOMPAS.com - Meski harus berpanas-panasan, kecerian tetap terpancar dari wajah anak-anak korban penggusuran di Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Puluhan anak terlihat bersemangat mengikuti lomba "17-an" yang diadakan warga setempat, Rabu (17/8/2016). Berbagai lomba ditampilkan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke-71.
Perlombaan seperti lomba makan kerupuk, panjat pinang, dan perlombaan tradisional lainnya. Saat lomba makan kerupuk, anak-anak tampak begitu antusias.
Anak-anak yang bertubuh pendek terpaksa digendong oleh orang dewasa agar bisa menggapai kerupuk yang digantung di atas seutas tali. Anak yang tak ikut berlomba asik mengganggu temannya yang sedang berpacu menghabiskan kerupuk.
"Kalah lu, kalah, kerupuk lu masih banyak ha ha ha," ujar anak lainnya mengganggu temannya.
Salah satu peserta lomba, Puput, (10) mengaku senang mengikuti lomba ini. Menurutnya lomba kali ini cukup meriah meski tak seramai tahun lalu.
Puput yang masih duduk di bangku sekolah ini mengatakan, lomba saat kemerdekaan tahun lalu lebih banyak dan lebih bervariasi. Ini karena sebagian besar warga Pasar Ikan telah pindah karena penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI.
"Kalau dulu lebih ramai, enggak mencar-mencar (pisah), tapi enggak apa-apa deh, yang penting seru ada lomba," ujar Puput.
Perserta lainnya, Anita (10) mengaku sedih tak bisa merayakan lomba bersama teman-temannya. Anita mengatakan banyak temannya yang telah pindah sekolah karena rumah mereka telah digusur.
"Sedih lah, biasanya ramai-ramai," ujar Anita.
Kawasan Pasar Ikan saat kemerdekaan hari ini juga diramaikan dengan berbagai macam hiasan bernuansa kemerdekaan seperti bendera merah putih yang ditancapkan di sejumlah lokasi di Pasar Ikan.
Awal April lalu, Pemprov DKI menertibkan seluruh bangunan yang ada di Pasar Ikan. Sebagian besar warga telah pindah, namun ada sebagian warga lainnya yang tetap bertahan dengan mendirikan bedeng-bedeng di atas puing reruntuhan rumah mereka.