Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaksel: Lanjutkan Saja, Enggak Ada Urusan dengan Ratna

Kompas.com - 26/08/2016, 10:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan akan tetap membongkar puluhan bangunan yang berada di pinggiran rel kereta api, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Dia tidak peduli warga mengajak Ratna Sarumpaet melakukan penolakan.

"Lanjut saja, enggak ada urusan dengan Ratna (Sarumpaet)," kata Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, dalam pesan singkatnya, seperti dikutip dari Warta Kota, Kamis (25/8/2016).

Dia mengatakan, penertiban bangunan yang berada di tanah negara akan tetap dilaksanakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan. Rencananya, penertiban bangunan akan dilakukan pada awal September 2016 mendatang.

Pemkot Jakarta Selatan mau merelokasi warga Rawajati ke Rusun Marunda, Jakarta Utara. Namun, sebagian besar warga menolak. Hanya ada lima KK yang baru mendaftar Rusun Marunda.

Hingga saat ini, pihak Kecamatan Pancoran dan Kelurahan Rawajati sedang melakukan pendekatan persuasif dengan warga Rawajati.

Sementara itu, saat datang ke Rawajati, Ratna Sarumpaet menilai, penggusuran merupakan kebijakan yang otoriter. Dia menyebut warga Rawajati digusur tanpa pemberian surat peringatan terlebih dahulu dan tak diberikan tempat tinggal layak.

"Masa mau menggusur tak ada SP 1, 2, dan 3. Itu terlalu otoriter namanya. Pemerintah kan tahu itu tidak benar, kenapa masih mau menggusur?" kata Ratna, Kamis (25/8/2016).

"Saya akan ajak warga bertemu DPRD agar dihentikan dulu deh ini. Lalu, dongeng-dongeng rusunawa memanusiakan juga hentikan sekalian."

"Ini saja Kalibata City yang seharusnya jadi rusunami sekarang disewa-sewakan tanpa ada surat. Sedang warga sini mana ada yang diajak ke situ," ucapnya. (Bintang Pradewo)

Kompas TV Warga Rawajati Bertahan di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com