JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari raya Idul Adha atau yang disebut Lebaran Haji atau juga hari raya kurban. Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, baru kali pertama merasakan Idul Adha dengan status bakal sebagai bakal calon gubernur DKI.
Sandiaga mengatakan, makna Idul Adha bagi dirinya yaitu ketika bisa berkorban bagi masyarakat Jakarta.
Sandiaga memaknai hari raya ini sebagai totalitas untuk membangun Jakarta. Menurut dia, pembangunan Jakarta membutuhkan pengorbanan serta kerja ikhlas.
"Sebagai warga Jakarta, harus rela berkorban apa pun itu demi kesejahteraan Jakarta ke depan," ujar Sandiaga saat ditemui di Masjid Luar Batang, Jakarta Pusat, Jumat (9/9/2016).
Jakarta, kata Sandiaga, bukan milik satu kelompok, melainkan dimiliki seluruh kalangan dari etnis mana pun. Dirinya meminta agar setiap orang, khususnya saat pelaksanaan Pilkada DKI 2017, bisa menghargai setiap calon pemimpin.
"Jakarta itu milik semua, dan Jakarta bukan milik orang yang punya duit, melainkan juga milik rakyat kecil," ujar Sandiaga. (Baca: PKB Ancam Cabut Dukungannya jika Sandiaga Pilih Wakil dari PKS)
Sandiaga merupakan bakal calon gubernur DKI yang diusung Partai Gerindra. Saat ini, Gerindra mengklaim telah mendapatkan dukungan secara resmi dari PKS untuk mendukung Sandiaga Uno menjadi calon gubernur pada Pilkada DKI.
Sementara itu, partai lain yang mengusung Sandiaga, PKB, malah mengancam akan mencabut dukungannya jika Sandiaga memilih tawaran PKS untuk menggandeng kader PKS, Mardani Ali Sera, sebagai pendamping Sandiaga. Ini karena PKB telah mengusung duet Sandiaga dengan Sekretaris Daerah DKI, Saefullah.