Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memetakan Bakal Cawagub Pendamping Sandiaga

Kompas.com - 11/09/2016, 16:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pendaftaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017 sudah semakin dekat. Pilkada DKI menjadi salah satu pilkada yang paling mendapat banyak perhatian.

Dari banyak nama yang digadang-gadang akan berkontestasi pada Pilkada DKI, nama Sandiaga Uno dianggap sebagai penantang serius petahana, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sandiaga merupakan figur yang dipilih Partai Gerindra dan mengklaim akan segera mendapat dukungan dari partai lain.

Namun, nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Sandiaga masih belum ditetapkan. Sejumlah partai masih menggodok nama-nama yang dianggap potensial.

Mardani Ali Sera, diajukan PKS menjadi pendamping Sandiaga. PKS pun mengklaim telah mendapatkan lampu hijau dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk duet Sandiaga-Mardani pada Pilkada DKI 2017.

Pengamat Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, sosok Muhammad Idrus justru lebih potensial menjadi bakal cawagub Sandiaga ketimbang Mardani. Idrus yang juga merupakan kader PKS itu dianggap mampu menjangkau masyarakat akar rumput.

"Idrus punya tabungan kerja ketimbang Mardani," ujar Hendri saat dihubungi, Minggu (11/9/2016).

Selain Idrus, Hendri menyinggung nama pakar tata kota dan urbanisasi, Marko Kusumawijaya, serta pimpinan salah satu media massa sekaligus Wakil Rektor Universitas Bung Karno, Teguh Santosa.

Ia menilai sosok Marko dan Teguh sangat identik dengan masyarakat akar rumput. Alasannya, Hendri melihat sosok Sandiaga telah lekat di masyarakat sebagai seorang pengusaha muda sukses. Positif dan negatifnya Sandiaga juga sudah diketahui betul oleh masyarakat.

"Sandiaga sudah punya network, punya anak buah banyak sekali. Jadi harusnya tim Sandiaga Uno berpikir gimana citra dia yang sudah ada tidak perlu diubah tapi diperkuat dan dikembangkan," ujar Hendri.

Adapun nama-nama lain yang digadang-gadang akan disandingkan dengan Sandiaga adalah Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni dan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. Hendri yang juga juru bicara Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) mengatakan, pihaknya pernah melakukan survei terhadap Sylviana.

Meski elektabilitas Sylviana rendah, namun tetap memiliki tabungan elektabilitas. Popularitas Sylviana juga dinilai cukup tinggi karena pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI dan Walikota Jakarta Pusat.

Hendri menambahkan, Sylviana juga dicitrakan sebagai figur yang sangat dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.

"Jadi kalau Sandiaga mau gandeng dia untuk dapat suara para pendukung Foke yang mungkin masih ada dan kuat, ini bisa terjadi," kata Hendri.

Sedangkan Saefullah, meski sempat memegang beberapa jabatan penting di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, namun kariernya dianggap mentereng pada masa pemerintahan Joko Widodo - Ahok. Bahkan, hingga saat ini, Saefullah tak tergeser dari jabatan Sekretaris Daerah.

"Saya enggak yakin kalau Sandiaga mau memilih orang yang sebetulnya diangkat oleh Ahok. Karena ambil risiko buat dia. Kalau targetnya untuk memecah birokrasi di Jakarta, saya kira enggak. Orang ini yang angkat kariernya Jokowi-Ahok," ucaprnya.

Kompas TV PKS Usung Kadernya Jadi Cawagub untuk Sandiaga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com