Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Egoisme dan Ketamakan Harus Disembelih

Kompas.com - 12/09/2016, 10:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengajak warga untuk belajar tentang kesediaan untuk berkorban dan berbagi kepada sesama dari Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada hari Senin (12/9/2016) ini.

Menurut dia, pengorbanan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, seperti berbagi waktu, tenaga, dan materi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Hal yang lebih penting lagi, menurut Djarot, yakni menanamkan kebiasaan untuk peduli terhadap sesama atau tidak terus menerus mementingkan diri sendiri.

"Mengorbankan apa yang kita miliki dan menghilangkan sifat egoisme dan tamak. Sifat-sifat yang kotor harus disembelih," kata Djarot setelah mengikuti shalat Idul Adha di Balai Kota DKI Jakarta, Senin pagi.

Djarot secara simbolis memberi pakaian dan tanda pengenal bagi pengawas kesehatan hewan dan daging kurban kepada beberapa perwakilan.

Pengawas yang bertugas memantau kondisi hewan kurban ini ada yang dari Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta, Ikatan Dokter Hewan, dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Total pengawasnya ada 808 orang. Mereka semua yang akan memastikan kalau hewan kurban di Jakarta ini layak dan sehat," tutur Djarot.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurbankan total 95.508 ekor hewan untuk Hari Raya Idul Adha 1437 Hijriah. Dari 95.508 hewan yang dikurbankan, ada 21.708 ekor sapi, 248 ekor kerbau, 68.737 ekor kambing, dan 4.815 ekor domba.

Ketika hewan kurban dibagikan nantinya, masing-masing penerima akan mendapatkan satu paket dengan berat sekitar satu kilogram lebih.

Rencananya, dari Balai Kota DKI Jakarta, Djarot akan datang ke Masjid Al-Azhar di Jakarta Timur. Di sana, dia akan melihat sapi sumbangannya dipotong untuk dikurbankan, sekaligus memantau bagaimana kondisi rumah pemotongan hewan (RPH) sementara di dalam masjid.

RPH sementara ini nantinya akan jadi sebuah percontohan untuk dibangun di tempat-tempat lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com