Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Sebut Posko Pemenangan Ahok Sepi

Kompas.com - 15/09/2016, 21:42 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Masinton Pasaribu, menyatakan posko pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yaitu "Rumah Lembang" di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat tampak sepi.

Masinton mengatakan, posko pemenangan Ahok itu kalah ramai dengan posko pemenangan yang pernah didirikan semasa Pilkada DKI 2012, yaitu di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu PDI-P mengusung Jokowi dan Ahok diusung Partai Gerindra untuk maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub DKI 2012.

Pernyataan Masinton itu untuk menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia yang menyebutkan bahwa masih ada masyarakat yang tidak menyukai Ahok. Hasil aurvei itu menyebut, sebesar 23 persen dan 400 responden tak menyukai figur Ahok.

Masinton mengatakan, Ahok selalu mengklaim disukai dan akan dipilih kembali oleh warga Ibu Kota. Namun, menurut Masinton hal itu berbeda dengan realitas yang terjadi di masyarakat.

"Dulu waktu kami buka rumah Jokowi-Ahok, warga Jakarta banyak yang datang. Ini fakta apa yang ada di akar rumput (masyarakat), ternyata beda dengan yang ditampilkan di permukaan," kata Masinton saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).

Masinton menyampaikan, PDI-P telah melakukan survei internal terhadap Ahok. Meski tak menyebutkan secara rinci hasil survei itu, ia mengatakan bahwa masih ada anggota PDIP-P yang mendukung Ahok tetapi ada juga yang menolak.

Mayoritas anggota, kata dia, masih menunggu figur yang akan ditunjuk oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.

Hingga saat ini, PDI-P belum memutuskan siapa yang akan diusung pada Pilkada DKI 2017. Namun Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya telah memutuskan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung dan akan segera diumukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com