Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis, Puluhan Ribu Buruh Akan Unjuk Rasa di Jakarta

Kompas.com - 27/09/2016, 12:37 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan ribu buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota dan Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Kamis (29/9/2016).

Sekretaris Jenderal KSPI Muhammad Rusdi, Selasa (27/9/2016) pagi, telah membuat kesepakatan dengan Polda Metro Jaya terkait aksi lusa.

"Tanggal 29 besok ada aksi serentak secara nasional di 20 provinsi, 150 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk di Jakarta, insya Allah massa aksi mulai dari Purwakarta, Cawang, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, sebagian Serang itu akan ke Jakarta," kata Rusdi di Mapolda Metro Jaya, Selasa.

Rusdi mengatakan, massa buruh akan memprotes berbagai hal tentang pengupahan, seperti PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang dasar penetapannya dianggap tidak tepat. Kemudian, para buruh meminta kenaikan upah minimum untuk mendongkrak daya beli.

Rusdi menyebutkan, di Jawa Barat ada pemberlakuan upah minimum padat karya yang besarannya di bawah upah minimum regional.

"Isu yang kedua adalah kami meminta kepada pemerintah untuk mencabut UU Tax Amnesty," kata Rusdi. (Baca: Kapolri: Demo Buruh Jangan Anarkistis, Jangan Menutup Jalan)

Ia mengatakan, program tax amnesty atau pengampunan pajak tidak adil karena hanya menguntungkan pengusaha, bukannya buruh yang taat membayar pajak penghasilan.

Menurut rencana, akan ada sekitar 15.000 hingga 20.000 buruh yang turun jalan untuk menyuarakan aspirasi dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Massa akan bergerak dari Balai Kota dan IRTI Monas menuju Patung Kuda, Mahkamah Konstitusi, Istana Negara, Mahkamah Agung, dan KPK.

Kompas TV Demo Buruh Tuntut THR Berlangsung Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com