Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditetapkan sebagai Tersangka Demo Buruh, Ini Kata Sekjen KSPI

Kompas.com - 20/11/2015, 19:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi disebut telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Rusdi menjadi tersangka atas kasus unjuk rasa yang melebihi batas waktu pada 30 Oktober lalu.

Saat dikonfirmasi pada apel buruh di Tugu Proklamasi, Cikini, Jakarta Pusat, Rusdi membenarkan hal ini.

"Ya, saya dapat surat pemanggilan sebagai saksi untuk dijadikan tersangka," kata Rusdi kepada wartawan, Jumat (20/11/2015). (Baca: Sekjen KSPI Ditetapkan Jadi Tersangka Demo Ricuh di Istana Merdeka)

Rusdi menanggapi dengan santai mengenai hal ini. "Saya kira itu hanya upaya penggembosan sebelum mogok nasional," ujar Rusdi.

Sementara itu, Presiden KSPI Said Iqbal mengaku heran dengan penetapan ini. Sebab, pihaknya hanya menerima surat pemanggilan Rusdi sebagai saksi untuk tanggal 23 November 2015.

Surat itu bertanda tangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krisna Murti.

"Pak Krishna yang tanda tangan, beliau sekaligus penyidiknya. Tapi, di surat itu pemanggilannya sebagai saksi. Saya tahunya jadi tersangka dari wartawan," ujar Iqbal.

Iqbal mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pengacara untuk masalah ini. Selain sekjennya, ada 25 orang buruh yang juga ditetapkan sebagai tersangka atas unjuk rasa yang melebihi waktu pada 30 Oktober lalu di Istana.

Iqbal berharap polisi bertindak profesional dalam kasus ini. Sebab, ia menilai penetapan tersangka ini sarat dengan politik. (Baca: Jika Peraturan tentang Pengupahan Tidak Dicabut, Buruh Serukan Perlawanan)

"Kenapa pas mau mogok nasional malah ada pemanggilan terhadap tersangka? Surat yang kami terima saksi, bukan tersangka," kata Iqbal.

Meski demikian, ia menyatakan bahwa polisi akan melakukan pemanggilan. Sebagai warga negara, pihaknya akan taat. Namun, ia akan mengupayakan pemanggilan sekjennya itu dapat ditunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com