JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan menyatakan, demo buruh yang berlangsung di Jakarta, Kamis (29/9/2016), sejauh ini kondusif.
"Alhamdulilah (aman), dan sejauh ini berjalan lancar," kata Iriawan saat ditemui di dekat Istana Merdeka, di Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016), sekitar pukul 13.30.
(Baca juga: Demo Buruh, Arus di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Thamrin Macet)
Polisi juga sudah bertemu dengan pimpinan buruh yang menggelar aksi ini. Para buruh, kata dia, sepakat menggelar aksi dengan tertib atau tanpa kericuhan.
"Mereka intinya ingin damai, karena tahu juga kalau terjadi kericuhan banyak yang susah," ujar Iriawan.
Terkait demo buruh ini, Polda Metro Jaya memberlakukan pengaturan arus secara situasional di setiap kantor pemerintahan yang disambangi massa buruh.
Rekayasa arus lalu lintas pun dilakukan, salah satunya di Jalan Medan Merdeka Barat, seberang Istana Merdeka. Di sana, separuh jalur dipakai untuk buruh menggelar unjuk rasa.
"Paling di sini saja, di Merdeka Barat saja. Yang lain alhamdulilah jalan," ujar Iriawan.
Pihaknya meminta pengguna kendaraan memaklumi kegiatan buruh ini. Diakuinya, aksi unjuk rasa buruh ini mengakibatkan kemacetan.
"Ya kita mohon pengertiannya, kan tidak setiap hari menyampaikan pendapatnya. Mereka juga kerja. Kita sama-sama saling pengeritan," ujar Iriawan.
(Baca juga: Alasan Buruh Minta Pemerintah Cabut UU "Tax Amnesty")
Menurut dia, para pengunjuk rasa hari ini menggelar aksi di Balaikota DKI, Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Untuk aksi di KPK, polisi berkoordinasi dengan pihak KPK mengenai lokasi unjuk rasa, apakah boleh dilakukan di Gedung KPK lama atau Gedung KPK yang baru.
Sementara itu, para buruh awalnya berencana menggelar aksi di Gedung KPK yang lama.
"Tadinya sih rencananya di (gedung) lama, tapi kalau ada perubahan kita komunikasikan dengan sekretaris di sana (KPK). Terserah, kita ikut aja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.