JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menduga ada kesalahan pemasangan papan reklame di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Akibat kesalahan pemasangan tersebut, menyebabkan JPO tersebut roboh tertepa angin beberapa waktu lalu.
"Reklame itu tidak boleh ya nempel di railing, dia harus nempel di gelagar. Karena railing itu didesain bukan untuk reklame," ujar Andri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/10/2016).
Andri juga menyebut ada kesalahan mengenai ukuran papan reklame di JPO Pasar Minggu. Menurut dia, seharusnya lebar reklame tidak boleh lebih dari satu meter.
"Reklame itu lebarnya, tingginya itu harus 1 meter. Faktanya berapa, 3 meter kali 20 meter. Bayangkan itu," ucapnya.
Atas dasar itu, menurut Andri, mau sebagus apapun bahan material JPO tersebut pasti akan roboh jika tertiup angun kencang. Sebab, tiupan angin tertahan oleh lebar dari papan reklame.
"Mau top kayak gimana juga kalau kayak kemarin cuaca ekstrim, jebol, betul kan? Yang ketiga, silahkan saja deh, silahkan anda cari tahu ke mana itu duitnya reklamenya," kata Andri.
Meski mengungkapkan banyak kesalahan yang menyebabkan JPO roboh, Andri tak mau mengungkapkan dalam kasus ini siapa yang bersalah. Ia menyerahkan semua proses penyidikan kepada pihak kepolisian.
"Yang salah saya enggak tahu, saya hanya menyatakan fakta di lapangan seperti itu, kalau salahnya perlu ada penelitian, kalau itu sudah ditangani pihak kepolisian, faktanya seperti itu," ujarnya. (Baca: JPO di Jakarta Tak Dirancang Kuat Menahan Angin Kencang dan Gempa)
Andri menjelaskan, JPO di Pasar Minggu dibuat pada tahun 2002. Menurut dia, usia JPO tersebut bisa mencapai tahun 2032 jika tidak ada kesalahan pemasangan papan reklame. Ia mengungkapkan, dalam pemasangan papan reklame tersebut, pihaknya tidak diminta untuk memberikan rekomendasi.
Padahal, Dishubtrans sebagai pihak penanggungjawab semua JPO yang ada di Jakarta harusnya dimintai rekomendasi. JPO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ambruk pada Sabtu (24/9/2016) lalu.
Untuk sementara, penyebab ambruknya JPO karena tidak kuat menahan beban saat terjadi angin kencang. Peristiwa itu menyebabkan tiga orang tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami cedera berat.