Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Beberkan Kesalahan yang Diduga Menyebabkan JPO Pasar Minggu Roboh

Kompas.com - 20/10/2016, 06:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menduga ada kesalahan pemasangan papan reklame di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Akibat kesalahan pemasangan tersebut, menyebabkan JPO tersebut roboh tertepa angin beberapa waktu lalu.

"Reklame itu tidak boleh ya nempel di railing, dia harus nempel di gelagar. Karena railing itu didesain bukan untuk reklame," ujar Andri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/10/2016).

Andri juga menyebut ada kesalahan mengenai ukuran papan reklame di JPO Pasar Minggu. Menurut dia, seharusnya lebar reklame tidak boleh lebih dari satu meter.

"Reklame itu lebarnya, tingginya itu harus 1 meter. Faktanya berapa, 3 meter kali 20 meter. Bayangkan itu," ucapnya.

Atas dasar itu, menurut Andri, mau sebagus apapun bahan material JPO tersebut pasti akan roboh jika tertiup angun kencang. Sebab, tiupan angin tertahan oleh lebar dari papan reklame.

"Mau top kayak gimana juga kalau kayak kemarin cuaca ekstrim, jebol, betul kan? Yang ketiga, silahkan saja deh, silahkan anda cari tahu ke mana itu duitnya reklamenya," kata Andri.

Meski mengungkapkan banyak kesalahan yang menyebabkan JPO roboh, Andri tak mau mengungkapkan dalam kasus ini siapa yang bersalah. Ia menyerahkan semua proses penyidikan kepada pihak kepolisian.

"Yang salah saya enggak tahu, saya hanya menyatakan fakta di lapangan seperti itu, kalau salahnya perlu ada penelitian, kalau itu sudah ditangani pihak kepolisian, faktanya seperti itu," ujarnya. (Baca: JPO di Jakarta Tak Dirancang Kuat Menahan Angin Kencang dan Gempa)

Andri menjelaskan, JPO di Pasar Minggu dibuat pada tahun 2002. Menurut dia, usia JPO tersebut bisa mencapai tahun 2032 jika tidak ada kesalahan pemasangan papan reklame. Ia mengungkapkan, dalam pemasangan papan reklame tersebut, pihaknya tidak diminta untuk memberikan rekomendasi.

Padahal, Dishubtrans sebagai pihak penanggungjawab semua JPO yang ada di Jakarta harusnya dimintai rekomendasi. JPO di Pasar Minggu, Jakarta Selatan ambruk pada Sabtu (24/9/2016) lalu.

Untuk sementara, penyebab ambruknya JPO karena tidak kuat menahan beban saat terjadi angin kencang. Peristiwa itu menyebabkan tiga orang tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami cedera berat.

Kompas TV Papan Reklame Dibongkar Untuk Antisipasi JPO Roboh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com