Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bekasi

Kompas.com - 26/10/2016, 14:08 WIB

BEKASI - Seorang pria ditemukan tewas tergeletak di Jalan Raya Kampung Cabang Empat, RT 02/01, Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/10/2016) pukul 02.00.

Korban yang belum diketahui identitasnya itu diduga dibunuh. Soalnya terdapat luka tusuk di bagian perut dan dadanya.

"Jenazah korban sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi," kata Kapolsek Babelan Komisaris Mualim Ucok Harahap kepada wartawan, Rabu.

Mualim mengatakan, jenazah korban pertama kali ditemukan warga setempat bernama Riswanto (24). Saat itu Riswanto terbangun dari tidurnya karena mendengar suara keributan dari luar.

Riswanto lalu keluar rumah dan mendapati dua orang yang menumpang satu unit sepeda motor hendak menyalakan mesin sepeda motor. Dua pria tersebut kemudian kabur melarikan diri dari lokasi kejadian. Di balik gelapnya malam, Riswanto juga mendengar suara rintihan seseorang di lokasi kejadian.

"Pas dicek, rupanya korban sudah tersungkur bersimbah darah di bagian badannya," ujar Mualim.

Mualim mengatakan, saat dihampiri Riswanto, korban masih bernafas. Namun saat ditinggal Riswanto untuk melaporkan hal ini ke Ketua RT setempat bernama Kamun (42), korban telah meregang nyawa.

"Mendapat informasi ini anggota langsung bergegas ke lokasi dan menemukan korban telah tewas. Dia tewas karena menderita luka tusuk benda tajam di bagian perutnya," kata Mualim.

Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Romlih Khairudin menambahkan, penyidik tengah menggali keterangan saksi-saksi di lapangan.

Romlih enggan berspekulasi motif pembunuhan itu. Dia juga tidak mau menduga, apakah pria tersebut korban perampokan atau murni pembunuhan.

Meski begitu, harta benda korban berupa ponsel merk Evercross masih ada di lokasi. Dari ponsel korban, polisi melacak keberadaan keluarganya karena polisi tidak mendapati kartu tanda penduduk (KTP) miliknya di lokasi kejadian.

"Kami masih penyelidikan," kata Romlih.

Menurut dia, korban meregang nyawa karena menderita luka tusuk yang cukup banyak. Di bagian perut korban, kata dia, polisi mendapati empat luka tusuk, di dada dua luka tusuk dan tangan kiri serta kanannya terdapat empat luka sabet.

"Karena luka yang cukup parah itu, korban kehabisan darah sehingga tewas di lokasi," ujar Romlih.

Dia menambahkan, ciri-ciri korban yaitu mengenakan kaos warna abu-abu, celana panjang jeans, memakai sepatu kets dan kaos kaki warna hitam.

"Umur korban juga diperkirakan 20 tahun dan tinggi badan 160 cm," ungkap Romlih.

(Fitriyandi Al Fajri/Warta Kota)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com