Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Penat di Taman yang Dulunya Pasar Jalan Diponegoro...

Kompas.com - 18/11/2016, 20:10 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima ban mobil tampak digantung bersusun dengan seutas rantai besi pada tiang besi di sudut kanan dan kiri suatu taman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2016).

Ikatan rantai besi tampak kuat menahan lincahnya anak-anak menaiki ban tersebut.

Ban yang disusun ini merupakan salah satu obyek permainan bagi anak-anak yang mengunjungi taman di kawasan Menteng tersebut.

Dulunya, taman ini adalah Pasar Jalan Diponegoro. Taman ini diresmikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 20 Oktober 2016, atau sebelum Ahok cuti dari jabatan Gubernur DKI Jakarta untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca juga: Taman Nostalgia, Taman untuk Para Lansia)

Pembangunan taman tersebut menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) dari PT Gajah Tunggal Tbk.

Taman ini dinamakan Taman Diponegoro karena berada di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Tak ketinggalan, ornamen berbentuk Pangeran Diponegoro dengan kuda jingkrak juga ditampilkan di sana.

Tempat duduk taman juga diatur dengan baik. Tempat duduk dari ban itu dibuat menghadap ke anak Kali Ciliwung yang tepat berada di belakang taman.

Andre (33), pegawai swasta di Jakarta, mengaku kagum dengan taman yang bentuknya memanjang ini.

Menurut dia, keberadaan taman di tengah hiruk pikuk lalu lintas Jakarta sedikit bisa mengurangi kepenatan.

"Jalan Diponegoro ini kan terkenal macet. Ada taman ini jadi lebih buat cerah pandangan saja," kata Andre di Taman Diponegoro, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

(Baca juga: Sempat Rusak, Taman Pandang Istana Sudah Ditanami Kembali)

Andre menambahkan, ia mendukung pembangunan taman-taman di Jakarta. Pembangunan ruang terbuka hijau itu bisa memberikan efek positif bagi masyarakat Ibu Kota.

Selain Andre, Laras (21), menganggap taman bisa dijadikan sebagai tempat istirahat bagi warga.

Mahasiswa universitas swasta ini mengatakan, keberadaan Taman Diponegoro lebih baik daripada Pasar Jalan Diponegoro.

"Kalau kita melintas di taman kan lebih enak daripada di pasar," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com