Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Mobil Gadaikan STNK untuk Beli BBM di SPBU Tangerang

Kompas.com - 22/11/2016, 17:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com —
Meski pengendara sepeda motor terhitung paling banyak menjaminkan surat kendaraannya akibat belum bisa bayar bahan bakar, ada juga pengendara mobil yang melakukan hal serupa.

Hal itu diungkapkan oleh supervisor SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Pertamina di Jalan Raya Binong, Gilang Prabujunta, saat ditemui Kompas.com pada Selasa (22/11/2016) sore.

SPBU di Jalan Raya Binong, Kabupaten Tangerang, itu merupakan satu dari dua SPBU di kawasan Tangerang yang konsumennya menjaminkan surat berharga, kartu identitas, sampai ponsel karena belum mampu membayar bahan bakar minyak (BBM).

Informasi ini kali pertama didapat saat Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memonitoring layanan SPBU yang ada di Jabodetabek secara acak, beberapa waktu lalu.

"Ada (pengendara) mobil waktu itu isi bahan bakar Rp 100.000 enggak bawa uang, kasih STNK sebagai jaminan. Mobilnya Toyota Avanza. Sampai sekarang belum balik-balik lagi buat ambil STNK-nya," kata Gilang.

(Baca: Ada Warga yang Gadai KTP sampai Ponsel untuk Beli Bensin)

Menurut dia, sejak SPBU di sana beroperasi pada tahun 2007, sudah lebih dari 50 pengemudi mobil dan sepeda motor yang menggadaikan surat atau barangnya saat membeli BBM.

Dari puluhan pengendara yang menjaminkan barang berharganya, sudah banyak juga yang menebusnya di kemudian hari setelah mengisi bahan bakar di sana.

"Sisanya tinggal ini saja, ada tiga KTP, dua STNK, satu SIM C, sama satu ponsel Nokia. Paling lama STNK ini, sudah ada dari bulan April 2016. Enggak tahu kenapa enggak diurus-urus, mungkin malas atau malu nebusnya," tutur Gilang.

Gilang menilai, konsumen yang belum mampu membayar BBM tidak sengaja menjaminkan barangnya sejak awal. Kebanyakan dari mereka baru sadar tidak membawa uang saat bahan bakar sudah telanjur terisi di tangki kendaraan mereka.

Meski begitu, ada juga konsumen yang dianggap menipu petugas SPBU dengan menjaminkan KTP dengan data yang janggal.

"Ini contohnya, di KTP tulisnya Kabupaten Tangerang, tetapi alamatnya di Medan. Kalau ini namanya nipu," ujar dia.

Walaupun kerap menemui konsumen yang belum bisa membayar, Gilang mengaku tidak merasa rugi.

Justru, dengan menjaminkan barangnya, maka konsumen itu sendiri yang rugi karena harus menahan surat atau kartu identitas mereka selama beberapa waktu sampai bisa menebus dengan membayar biaya bahan bakarnya.

Dari pengamatan Kompas.com, semua KTP yang dijaminkan konsumen di SPBU Binong merupakan KTP versi lama atau bukan KTP elektronik. Setiap barang yang dijaminkan di sana diberi keterangan nominal pembelian bahan bakar yang akan ditebus konsumen nanti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com